“Bumi telah menjadi lebih cepat, dan tidak ada lompatan kedua yang diperlukan sejak 2016,” ujarnya.
“Jika rotasi bumi terus bertambah cepat, kita mungkin pada suatu saat membutuhkan lompatan negatif kedua. Jika ini terjadi, jam kita akan melompat sedetik, untuk mengimbangi bumi yang berputar cepat,” sambungnya.
Baca Juga: Dibandrol Rp14 Juta, Pakar Ungkap Praktik Jual-Beli Vaksin Covid-19 di Web Gelap
Detik-detik kabisat ini tidak memiliki pengaruh penting dalam kehidupan sehari-hari tetapi dalam bidang-bidang tertentu seperti astronomi, navigasi, penerbangan luar angkasa, dan jaringan komputer menjadi sangat penting.
“Sangat mungkin bahwa lompatan negatif kedua akan diperlukan jika laju rotasi bumi semakin meningkat, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ini mungkin terjadi,” ucap fisikawan Peter Whibberley dari National Physics Laboratory di Inggris.
“Ada diskusi internasional yang sedang berlangsung tentang masa depan detik kabisat, dan mungkin juga kebutuhan akan detik kabisat negatif dapat mendorong keputusan untuk mengakhiri detik kabisat untuk selamanya,” lanjutnya.
Baca Juga: Sempat Heboh Ramalan Suku Maya Terkait Kiamat 2012, Roy Marten: Itu Salah Tafsir!
Beberapa ilmuwan dari International Telecommunication Union telah berhipotesis bahwa akan lebih baik jika membiarkan kesenjangan tersebut terjadi dengan menambahkan jam kabisat bila diperlukan.
Meskipun ini akan meminimalkan gangguan dalam jaringan telekomunikasi, para astronom perlu membuat penyesuaian sendiri hingga jamnya ditambahkan.***
Artikel Rekomendasi