Para Ilmuwan Sebut Bumi Berputar Lebih Cepat dan Tahun 2021 Jadi Lebih Singkat

- 25 Januari 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi bumi berputar lebih cepat dan 2021 jadi lebih singkat.
Ilustrasi bumi berputar lebih cepat dan 2021 jadi lebih singkat. /NASA Ames/SETI Institute/JPL-Caltech

PR PANGANDARAN – Para ilmuwan menemukan fakta jika bumi bergerak lebih cepat di tahun 2021 daripada yang pernah terjadi dalam 50 tahun terakhir.

Kecepatan rotasi bumi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti gerakan inti lelehnya, lautan, dan atmosfer.

Dengan demikian, rata-rata hari pada tahun 2021 yaitu 0,05 ms (milidetik) lebih pendek dari 86.400 detik yang biasanya membentuk periode 24 jam, menurut Graham Jones, Astrophysicist & Science Communicator, dan Konstantin Bikos dari Time and Date.

Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Dikabarkan Akan Datangkan 10 Juta TKA Asal Tiongkok ke Indonesia, Simak Faktanya

Para ilmuwan di Layanan Sistem Referensi dan Rotasi Bumi Internasional (IERS) dapat menghitung kapan peristiwa ini terjadi dengan mengukur pada saat bintang melewati lokasi tertentu di langit setiap hari.

“Tahun 2021 diprediksi akan menjadi yang tersingkat dalam beberapa dekade. Terakhir rata-rata satu hari kurang dari 86.400 detik dalam setahun penuh adalah pada tahun 1937,” tulis Jones dan Bikos dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Independent pada Senin, 25 Januari 2021.

Jika rotasi Bumi tidak sinkron dengan jam atom, satu detik kabisat dapat ditambahkan atau dikurangi untuk memastikannya tetap sejajar.

Baca Juga: Selebgram Cantik Syiva Ditangkap karena Narkoba, Jansen: Seharusnya Dia Jadikan Itu Musuh!

Ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1972, dan sejak saat itu hanya 27 detik kabisat yang ditambahkan ke dalam tahun.

“Bumi telah menjadi lebih cepat, dan tidak ada lompatan kedua yang diperlukan sejak 2016,” ujarnya.

“Jika rotasi bumi terus bertambah cepat, kita mungkin pada suatu saat membutuhkan lompatan negatif kedua. Jika ini terjadi, jam kita akan melompat sedetik, untuk mengimbangi bumi yang berputar cepat,” sambungnya.

Baca Juga: Dibandrol Rp14 Juta, Pakar Ungkap Praktik Jual-Beli Vaksin Covid-19 di Web Gelap

Detik-detik kabisat ini tidak memiliki pengaruh penting dalam kehidupan sehari-hari tetapi dalam bidang-bidang tertentu seperti astronomi, navigasi, penerbangan luar angkasa, dan jaringan komputer menjadi sangat penting.

“Sangat mungkin bahwa lompatan negatif kedua akan diperlukan jika laju rotasi bumi semakin meningkat, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ini mungkin terjadi,” ucap fisikawan Peter Whibberley dari National Physics Laboratory di Inggris.

“Ada diskusi internasional yang sedang berlangsung tentang masa depan detik kabisat, dan mungkin juga kebutuhan akan detik kabisat negatif dapat mendorong keputusan untuk mengakhiri detik kabisat untuk selamanya,” lanjutnya.

Baca Juga: Sempat Heboh Ramalan Suku Maya Terkait Kiamat 2012, Roy Marten: Itu Salah Tafsir!

Beberapa ilmuwan dari International Telecommunication Union telah berhipotesis bahwa akan lebih baik jika membiarkan kesenjangan tersebut terjadi dengan menambahkan jam kabisat bila diperlukan.

Meskipun ini akan meminimalkan gangguan dalam jaringan telekomunikasi, para astronom perlu membuat penyesuaian sendiri hingga jamnya ditambahkan.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: Independent


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x