Studi Baru: Penjernih Udara Membantu Menyebarkan Covid-19 di Ruang Terbatas

- 29 Januari 2021, 15:10 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /pixabay

PR PANGANDARAN - Penjernih udara dapat membantu menyebarkan Covid-19 di ruang terbatas seperti lift, klaim sebuah penelitian terkemuka.

Kualitas udara di area kecil tanpa ventilasi yang baik biasanya memerlukan pembersih untuk membantu membunuh virus dan bakteri, tetapi belum ada sistem yang terbukti dapat menghilangkan virus corona saat ini.

Ilmuwan di Universitas Nicosia di Siprus melakukan penelitian untuk melihat apa yang akan terjadi jika seseorang batuk dalam lift yang penuh sesak.

Baca Juga: Pengendara Motor Tewas Dilindas Truk Akibat Sebuah Mobil Tak Sengaja Buka Pintu Mendadak

"Hasil kami menunjukkan bahwa memasang pembersih udara dapat meningkatkan penyebaran tetesan," kata Profesor Dimitris Drikakis.

Studi tersebut mengklaim perangkat meningkatkan laju penularan dengan memindahkan partikel yang sarat dengan virus.

Kualitas udara di ruang kecil akan cepat berkurang tanpa ventilasi yang baik. Jadi, kebanyakan elevator modern dilengkapi dengan pembersih udara untuk menghilangkan kontaminan yang mengapung.

Baca Juga: Aldi Taher dan Dewi Perssik Berseteru, Dewi Perssik: Kalau Dia Beriman, Dia Tau Etika!

Mesin menggunakan radiasi ultraviolet untuk membunuh virus dan bakteri, yang mungkin berbahaya.

Tetapi menyedot udara kotor dan menghembuskan udara bersih menambah 'sirkulasi keseluruhan', masalah yang belum dipikirkan hingga saat ini.

Dilansir dari Daily Mail model 3D lift yang mampu menampung lima orang telah dibuat oleh para peneliti. 

Baca Juga: Disebut Sebar Konten Maksiat, Deddy Corbuzier Semprot Balik Aldi Taher Pakai Joget

Ventilasi dan pembersih ditambahkan ke lift sehingga para peneliti dapat menentukan bagaimana pengaruhnya terhadap sirkulasi udara.

Batuk ringan kemudian disimulasikan di ruang angkasa untuk mengukur penyebaran tetesan air liur yang terinfeksi virus.

Dengan menggunakan model yang sama, penelitian sebelumnya telah menemukan tetesan air liur dapat berjalan sejauh 18 kaki dalam lima detik ketika batuk.

Baca Juga: Habiskan Rp770 Miliar, 3 Pengusaha Kaya Raya Akan Terbang ke Luar Angkasa untuk Liburan

Para peneliti menemukan kemungkinan tertular virus paling rendah ketika ruangan telah mengurangi ventilasi.

"Kami menghitung efek sirkulasi udara pada penularan virus di udara dan menunjukkan bahwa memasang pembersih udara di dalam elevator mengubah sirkulasi udara secara signifikan tetapi tidak menghilangkan penularan melalui udara," kata Prof Drikakis.

Orang-orang di Inggris telah diberitahu untuk tinggal di rumah sejak pemerintah mengumumkan penguncian nasional pada awal Januari.

Baca Juga: 12 Hari Positif Covid-19, Wendy Cagur dan Istri Isolasi Bersama: Saling Pakein Minyak Kayu Putih

Namun bagi mereka yang masih pergi ke kantor atau tinggal di blok apartemen, naik lift mungkin menjadi bagian dari rutinitas harian mereka.

Asupan udara yang terintegrasi di dalam peralatan pemurni menginduksi sirkulasi aliran yang dapat menambah pengangkutan tetesan air liur yang terkontaminasi di dalam kabin.

Semakin banyak orang di dalam lift yang terinfeksi Covid-19, semakin banyak kerusakan yang disebabkan oleh pembersih udara.

Baca Juga: Kakek Sugiono Kaget Disebut 'Pemersatu Bangsa Indonesia': tapi, 2 Tahun Terakhir Saya Tak Diajak Syuting

"Membatasi jumlah orang yang diperbolehkan dalam lift akan meminimalkan penyebaran virus seperti halnya desain pembersih udara dan sistem ventilasi yang lebih baik," kata Profesor Drikakis.

Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Physics of Fluids. Tahun lalu laporan memperingatkan orang-orang bahwa pembersih udara domestik tidak terbukti menghilangkan 100 persen partikel Covid dari sebuah ruangan.

Pengawas mengatakan keefektifannya tergantung pada faktor-faktor termasuk ukuran ruangan dan jenis filter yang digunakan oleh pembersih dan usianya.

Baca Juga: Selidiki Asal-usul Covid-19 di Wuhan, Tim Ahli WHO Akhirnya Bertemu Ilmuwan Tiongkok

"Hasil kami menunjukkan bahwa memasang alat pembersih udara dapat meningkatkan penyebaran tetesan," kata Profesor Drikakis.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah