Network
PR PANGANDARAN - Sebuah studi global baru menyebut, pria tiga kali lebih mungkin membutuhkan perawatan intensif di ICU usai terpapar virus Corona dibandingkan wanita, serta memiliki risiko kematian yang lebih besar.
Analisis lebih dari 3 juta kasus di seluruh dunia yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications pada Rabu menunjukkan bahwa "tidak ada perbedaan" dalam proporsi kedua jenis kelamin yang benar-benar terinfeksi.
Tetapi begitu Covid-19 positif, “pasien laki-laki memiliki kemungkinan hampir tiga kali lipat untuk membutuhkan masuk unit perawatan intensif dan kemungkinan kematian lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan,” kata penelitian tersebut. Angka kematian diperkirakan 1,4 kali lebih mungkin terjadi pada pria, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari NY Post.
Baca Juga: Diperpanjang hingga 2021, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi untuk Dapatkan BLT UMKM Rp2,4 Juta
Para peneliti - dari University College London dan University of Cape Town - menggunakan data dari 46 negara berbeda dan 44 negara bagian AS untuk mengkonfirmasi apa yang sampai sekarang hanya merupakan tanda-tanda perbedaan yang bersifat anekdot .
“Dengan sedikit pengecualian, bias jenis kelamin yang diamati pada Covid-19 adalah fenomena dunia,” kata penelitian tersebut.
"Konfirmasi tentang perbedaan jenis kelamin dengan data global memiliki implikasi penting bagi tanggapan kesehatan masyarakat yang berkelanjutan terhadap pandemi ini," tegasnya.
Baca Juga: Sebut Gisel Kooperatif saat BAP Soal Video Syur, Hotman Paris: Setahu Saya Dia Tidak Membantah
Studi tersebut mencatat beberapa “perbedaan sosio-budaya dan perilaku berbasis gender” yang dapat berkontribusi pada perbedaan jenis kelamin - dengan laki-laki lebih cenderung merokok, pergi ke kerumunan dan gagal mencuci tangan dengan sabun.
Artikel Rekomendasi