Iran Tolak Negosiasi Kesepakatan Nuklir Usai Presiden Prancis Melibatkan Arab Saudi

- 31 Januari 2021, 20:50 WIB
Ilustrasi bendera Iran dan Amerika Serikat: Iran menyebutkan terkait tuduhan tewasnya pimpinan Al Qaeda di Tehera, ini merupakan skenario Hollywood AS dan Israel.
Ilustrasi bendera Iran dan Amerika Serikat: Iran menyebutkan terkait tuduhan tewasnya pimpinan Al Qaeda di Tehera, ini merupakan skenario Hollywood AS dan Israel. /About Energy/

 

PR PANGANDARAN - Kementerian luar negeri Iran mengatakan kesepakatan 'tidak dapat diubah' setelah Presiden Prancis Macron menyerukan pembicaraan untuk melibatkan Arab Saudi.

Kementerian luar negeri Iran telah menolak negosiasi baru atau perubahan pada peserta kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia, setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan setiap pembicaraan baru harus mencakup Arab Saudi.

"Kesepakatan nuklir adalah perjanjian internasional multilateral yang diratifikasi oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231, yang tidak dapat dinegosiasikan dan pihak-pihak di dalamnya jelas dan tidak dapat diubah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh dikutip oleh media pemerintah mengatakan pada hari Sabtu yang dilansir dari Al Jazeera.

Baca Juga: Video Sesak Napas di TikTok Picu Bunuh Diri pada Anak-anak, Wanita Asal Italia Ini Diperiksa Kepolisian

Iran mulai melanggar batas kesepakatan pada aktivitas pengayaan uranium setelah Washington menarik diri dari pakta tersebut pada 2018 di bawah Presiden Donald Trump dan menerapkan kembali sanksi ekonomi terhadap Teheran.

Pemerintahan baru Presiden Joe Biden mengatakan akan bergabung kembali dengan kesepakatan tetapi hanya setelah Teheran kembali mematuhi persyaratan sepenuhnya.

Namun Iran telah menolak tuntutan Amerika Serikat (AS) untuk membalikkan percepatan program nuklirnya sebelum Washington mencabut sanksi terhadap Teheran.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-100 Pangeran Philip, Pangeran Harry Hadir Tanpa Meghan Markle, Ada Apa?

Arab Saudi dan sekutunya Uni Emirat Arab telah mengatakan bahwa negara-negara Teluk Arab harus terlibat kali ini dalam pembicaraan apa pun, yang mereka katakan juga harus membahas program rudal balistik Iran dan dukungannya untuk proksi di sekitar Timur Tengah.

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x