Hidupkan Pembicaraan Denuklirisasi, Korea Selatan Desak Fleksibilitas AS Berlakukan Sanksi untuk Korut

- 3 Februari 2021, 19:46 WIB
Ilustrasi Bendera Korea Utara dan Korea Selatan.
Ilustrasi Bendera Korea Utara dan Korea Selatan. /PIXABAY/Slon_pics/.*/PIXABAY/Slon_pics

Pekan lalu, Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan kepada Reuters bahwa Pyongyang dan Washington harus mengupayakan kesepakatan awal termasuk penghentian kegiatan nuklir Korea Utara dan pemotongan programnya sebagai imbalan atas beberapa keringanan sanksi.

Lee tidak merinci sanksi mana yang harus dilonggarkan, tetapi telah menyerukan pengecualian untuk memungkinkan pertukaran kemanusiaan antar-Korea, termasuk memberikan bantuan untuk membantu Korea Utara melawan virus corona.

Baca Juga: Lahir di Tahun 1993, Deretan Idol K-Pop Ini Diprediksi Masuk Wajib Militer Tahun 2021, Ada Idolmu?

Korea Utara belum mengonfirmasi kasus virus korona, meskipun otoritas Korea Selatan telah menyatakan keraguan, dan menolak tawaran bantuan Seoul.

Lee mengatakan pemerintahnya dapat berbagi alat uji, obat-obatan dan pasokan lain setiap kali Korea Utara menerima proposalnya, meskipun belum ada rencana untuk mengirim vaksin.

"Bekerja sama dalam Covid-19 adalah cara untuk menjaga kita semua tetap aman, selain membantu mereka," katanya, merujuk pada perbatasan bersama.

"Saya berharap Korea Utara akan memikirkan kembali nilai positif dari kerja sama kemanusiaan."***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah