Larangan Muslim yang Dicabut Joe Biden Menyisakan 'Luka' Bagi Warga Yaman: Tidak Mengubah Apapun

- 6 Februari 2021, 15:15 WIB
Ilustrasi Muslim.
Ilustrasi Muslim. //Pixabay

PR PANGANDARAN - Larangan Muslim yang dicabut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden seolah masih menyisakan 'luka' bagi warga Yaman dan tidak merubah apapun.

Terlepas dari pembalikan kebijakan yang memecah belah oleh Joe Biden, keluarga dari warga Yaman mengatakan bahwa mereka memiliki sedikit kejelasan tentang status aplikasi.

Sebut saja namanya Arafat al-Dailam, ia mengatakan menghabiskan sebagian besar waktu pada 20 Januari 2021, hari pertama Joe Biden sebagai presiden AS terpaku pada laporan berita dan media sosial terkait pencabutan Larangan Muslim.

Baca Juga: Gisel Tak Kenalkan Wijin Kepadanya, Gading Marten : Mungkin Jaga Perasaan

Ayah tiga anak berusia 30 tahun itu memiliki banyak hal yang dipertaruhkan. Dia telah berpisah dari istrinya selama lima tahun karena apa yang disebut 'Larangan Muslim' oleh mantan Presiden Donald Trump terhadap warga negara dari beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Yaman, dimana dia menunggu.

Tapi sementara al-Dailam, seorang warga negara Amerika, mengatakan dia awalnya lega melihat Biden menandatangani perintah eksekutif yang membatalkan larangan tersebut, keputusan tersebut sejauh ini tidak banyak mengubah kenyataan keluarganya.

Permohonan visa AS istrinya, yang dia ajukan pada 2015 tak lama setelah mereka menikah, masih dalam 'proses administrasi'.

Baca Juga: Nindy Ayunda Gugat Cerai karena KDRT, Hasil Visum Tunjukkan Pernah Ditampar hingga Dibanting Suaminya

Dia dan putra pasangan itu yang berusia satu tahun tetap berada di Yaman yang dilanda perang, sementara al-Dailam tinggal bersama dua putri mereka, berusia tiga dan lima tahun, di Dearborn, Michigan.

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x