Wanita Afrika Kerap jadi Korban Pemerkosaan, Kini Dibekali Senjata Api untuk Melindungi Diri

- 8 Februari 2021, 16:15 WIB
Ilustrasi tindak pemerkosaan.
Ilustrasi tindak pemerkosaan. / ANTARA/HO/

PR PANGANDARAN - Lusinan wanita menjalani pelatihan tembak jarak dekat di Johannesburg, Afrika Selatan. Para wanita tersebut dilatih untuk bisa menggunakan sejata api demi melindungi dirinya.

Di Afrika Selatan, mempelajari cara menggunakan senjata api menjadi sarana perlindungan bagi para wanita.

Hal tersebut dilakukan karena banyaknya kasus pembunuhan terhadap wanita yang terjadi hampir setiap tiga jam. 

Baca Juga: Bill Gates Prediksi 7 Hal Terjadi pada Dunia Pasca Dilanda Covid-19

Pada pertama kali dalam hidupnya, Ntando Mthembu memegang senjata api di tangannya. Tanpa keraguan, ia menembakan 10 peluru yang terdapat dalam pistolnya ke target tembak.

Pada November lalu, sepupu Mthembu ditinggalkan sendirian di rumah selama beberapa jam. Setelah itu, sepupunya dinyatakan tewas dan sempat diperkosa hingga akhinya dibunuh sang pelaku.

Mengetahui hal kejam yang terjadi pada sepupunya itu, Mthembu mengatakan dirinya ingin selalu waspada dan mempersiapkan diri sebelum hal itu terjadi padanya.
 
Baca Juga: Bill Gates Prediksi 7 Hal Terjadi pada Dunia Pasca Dilanda Covid-19

"Sebelum itu terjadi pada saya, saya ingin bersiap-siap,' kata Mthembu yang berusia 33 tahun seperti yang dikutip Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs France24 pada Senin, 8 Februari 2021.

Seperti yang diketahui, Afrika Selatan merupakan salah satu negara paling kejam di dunia. Di negara tersebut kasus pembunuhan dikabarkan terus meningkat setiap tahunnya.

Pada tahun 2019 hingga 2020, Afrika Selatan mengalami sebanyak 21.325 kasus pembunuhan dan naik sebesar 1,4 persen dari tahun sebelumnya. Data tersebut merupakan laporan tahunan terbaru yang dirilis pihak kepolisian.
 
Baca Juga: Muslim India ‘Hidup dalam Ketakutan’, Masjid Berusia Ratusan Tahun Dihancurkan untuk Dibangun Kuil Hindu

Selain itu, tingkat femicide (pembunuhan kepada jenis kelamin perempuan oleh seorang lelaki) di negara itu juga disebut lebih tinggi dari rata-rata global.

"Wanita adalah target di negara ini," kata Matsie Noge, salah satu partisipan pelatihan tembak yang diselenggarakan oleh the Gun Owners of South Africa (GOSA) association.

Ia juga membawa anak gadisnya yang berusia 24 tahun untuk ikut dalam sesi tersebut yang dikhususkan untuk wanita.
 
Baca Juga: dr. Richard Lee Beberkan Awal Mula Konflik dengan Kartika Putri: Mafia Skincare Abal-abal!

"Saya seharusnya melakukannya dari sejak dulu, ketika dia berusia 15 tahun," kata Noge menambahkan.

Menurut salah satu petugas yang bertugas, pelathihan khusus wanita ini leboh fokus pada wanita muda kulit hitam. Hal itu dilakukan karena menurut hasil temuan di lapangan wanita dengan kriteria tersebut lebih terpengaruh oleh kejahatan.

"Pelatihan ini berfokus pada wanita muda kulit hitam yang secara statistik paling terpengaruh oleh kejahatan," kata Themba Kubheka, yang mengorganisir pelatihan khusus wanita untuk GOSA.
 
Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Seniman Hindu yang Diberi Kesempatan Melukis Ayat-ayat Alquran di Masjid

"Setiap wanita di sini mengenal seorang wanita yang telah diperkosa dan dirampok. Masing-masing dari mereka memiliki tentang kejahatan di negara ini," tambahnya.

Bagi khubeka, inti dari pelatihan ini bermaksud untuk membekali para wanita dengan keterampilan bela diri langsung dalam situasi bahaya.

"Alih-alih menunggu bantuan, mereka harus dapat merespons terlebih dahulu," katanya sambil memberi catatan bahwa polisi Afrika Selatan membutuhkan waktu 15 menit untuk tiba ketika diberitahu tentang kasus penyerangan.
 
Baca Juga: Dunia dalam Bahaya Besar Jika Distribusi Vaksin Covid-19 Tidak Adil dan Merata

Sekira 4,5 juta senjata digunakan secara legal di Afrika Selatan, dengan jumlah yang hampir sama juga kembali beredar di pasar gelap. Data itu bersumber dari Gun Free SA, sebuah kelompok yang mengkampanyekan pengendalian senjata.

Setelah menembakkan tiga peluru, Nthabiseng Phele yang berusia 32 tahun meletakkan revolvernya di atas mimbar. Tangannya gemetar dan dia berkeringat dan terlihat sangat terguncang.

"Memegang pistol membuatku teringat kejadian waktu itu (diperkosa), yang waktu itu aku berharap suday mempunyainya (pistol)," katanya Phele.
 
Baca Juga: Umat Muslim Malaysia Hilang Kepercayaan Usai Skandal Daging Halal Palsu

Sembilan tahun yang lalu, dia telah diperkosa di kamarnya oleh seorang tetangga yang masuk dengan memanjat melalui jendela rumah yang ia tinggali bersama orang tuanya di pinggiran Johannesburg.

Dia tidak mengajukan pengaduan pidana terhadap orang yang menyerangnya atau mendapat dukungan apapun. Orangtuanya menegurnya atas pemerkosaan yang dia alami, menuduhnya membuat malu keluarga.

Ketika Phele menceritakan kepada seorang teman lelakinya, temannya itu justru memperkosanya.
 
Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Seniman Hindu yang Diberi Kesempatan Melukis Ayat-ayat Alquran di Masjid

Polisi Afrika Selatan menerima 110 tuduhan pemerkosaan setiap hari. Seperti halnya tingkat pembunuhan, angka tersebut telah meningkat. Pada tahun 2019 terjadi peningkatan 1,7 persen dalam kasus kekerasan seksual, atau 53.293 serangan yang tercatat secara total.

Membandingkan tingkat kekerasan seksual yang terlihat di Afrika Selatan dengan yang dialami di negara yang sedang berperang, Presiden Cyril Ramphosa mengumumkan pada akhir 2019 bahwa mengatasi momok pelecehan akan menjadi prioritas nasional.

"Ada bayang-bayang gelap dan tebal di seluruh negeri kami. Wanita dan anak-anak dikepung," katanya pada saat itu, menggambarkan Afrika Selatan sebagai salah satu "tempat paling tidak aman di dunia untuk wanita".
 
Baca Juga: Ratusan Personil Militer Dikerahkan Pasca Gletser di Gunung Es Himalaya: Sekira 125 Orang Hilang!

Hari ini, Phele tinggal dengan seorang pacar dan dia tahu tentang masa lalunya. Mereka memutuskan untuk memasang brankas di rumahnya, sehingga dia bisa menyimpan senjata.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: France24


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x