PR PANGANDARAN - Planet Merah Mars akan menjadi sedikit ramai. Tiga misi terpisah ke Mars yang diluncurkan oleh Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan Uni Emirat Arab (UEA) semuanya akan mencapai tujuan mereka bulan ini setelah melakukan penerbangan hanya dalam waktu 11 hari satu sama lain pada tahun 2020.
Misi UEA, AS, dan Tiongkok yang tidak berawak itu berjanji untuk menghasilkan wawasan baru bagi para ilmuwan yang berada di Bumi yang bermaksud mengungkap misteri tata surya dan memindai Mars untuk mencari tanda-tanda kehidupan di luar bumi, serta meningkatkan pemahaman kolektif kita tentang kosmos.
Tetapi usaha Mars juga merupakan tengara terbaru dalam perlombaan ruang geopolitik baru, kata para ahli, karena negara-negara paling kuat di dunia seperti UEA, AS, dan Tiongkok sekali lagi bersaing satu sama lain untuk mendapatkan dominasi di luar permukaan bumi.
“Persaingan di luar angkasa sedang memanas,” Christopher Impey, seorang profesor astronomi dan dekan di College of Science di University of Arizona yang berbasis di Amerika Serikat, mengatakan kepada Al Jazeera.
“Tiga misi yang tiba di Mars dalam satu bulan belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.
“Secara kolektif, mereka akan menambah banyak pengetahuan kita tentang Planet Merah,” tambah Impey," sambungnya.
Masing-masing usaha memiliki tujuan dan kemampuan yang berbeda. Misi AS dan Tiongkok, yang datang dengan latar belakang persaingan geopolitik yang semakin intensif antara kedua negara, termasuk rencana untuk mendaratkan penjelajah di Mars, sementara UEA fokus untuk mensurvei dari atas melalui pengorbit.
Artikel Rekomendasi