Pilih Meninggal Dunia di Rumah, Warga AS Enggan Dirawat di Rumah Sakit saat Pandemi, Kenapa?

- 9 Februari 2021, 22:05 WIB
Ilustrasi COVID-19
Ilustrasi COVID-19 /Freepik

Fenomena itu telah terjadi di Carroll Hospice di Westminster, Maryland. Menurut direktur eksekutif Carroll Hospice, Regina Bodnar, lonjakan permintaan perawatan berbasis rumah meningkat sebesar 30% hingga 40%.

Regina juga mengatakan bahwa makin banyak pasien yang menghindari panti jompo lantaran pandemi Covid-19 yang mengerikan.

Hal serupa juga disaksikan oleh pengawas perawat di Ohio's Hospice of Dayton, Lisa Kossoudji yang mengungkapkan bahwa banyak pasien di rumah sakit tempat dia bekerja yang dibawa pulang oleh keluarganya.

“Banyak orang membawa pulang orang-orang yang secara fisik memiliki banyak masalah, apakah itu selang makanan atau trakea, hal-hal yang dilihat oleh orang awam sehari-hari dan berkata, 'Ya ampun, saya bisa melakukan ini (di rumah),'” katanya.

Baca Juga: Isu Muslim Uighur 'Dijual' Demi Ditukar Vaksin Covid-19, Turki dan Tiongkok Kompak Membantah

Menurut Lisa Kossoudji, pihaknya tak bisa menahan pihak keluarga yang membawa pulang pasien lantaran ingin tetap bisa bersama dan melihat mereka.

“Tapi mereka mau membawanya pulang karena kita ingin bisa bersama mereka dan melihat mereka," sambungnya.

Sebab, mereka khawatir dengan perawatan di rumah sakit seperti pemisahan antara ruang pasien dan keluarga yang menungguinya, terutama untuk mencegah penyebaran Covid-19 sehingga mereka tak bisa bersama. 

Baca Juga: Armand Maulana Bawa Kabar Duka: Surga Alloh untuk Ibu

Sebelum pandemi, pekerja rumah sakit merawat pasien yang meninggal karena penyakit jantung, kanker, demensia dan penyakit mematikan lainnya di fasilitas perawatan jangka panjang di rumah sakit.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah