Anak Presiden AS Rilis Memoar 'Beautiful Things', Harapan Joe Biden akan Hunter Kembali dari Kecanduan Narkoba

- 8 Februari 2021, 20:45 WIB
Hunter Biden putra Joe Biden.*
Hunter Biden putra Joe Biden.* /Yourtango

PR PANGANDARAN - Presiden AS Joe Biden telah mengungkapkan bahwa buku memorial "Beautiful Things' yang dibuat Hunter Biden, telah memberinya harapan bahwa 'putranya kembali' dari kecanduan narkoba.

Dalam sebuah wawancara dengan CBS News yang akan ditayangkan menjelang Super Bowl pada Minggu, Joe Biden menyampaikan perasaan tulus akan harapan pada anak tersayangnya, Hunter Biden yang bisa kembali ke dunia tanpa kegelapan kecanduan narkoba.

"Kejujuran yang dengannya dia melangkah maju dan berbicara tentang masalahnya. Dan berharap - ini memberi saya harapan untuk membacanya," ungkap Biden penuh ketulusan akan Hunter Biden lepas dari kecanduan narkoba, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Daily Mail.

Baca Juga: AS Tolak Cabut Sanksi Ekonomi Iran, Teheran Harus Berhenti Perkaya Uranium untuk Kembali ke Kesepakatan Nuklir

Adapun buku berjudul Beautiful Things yang akan berpusat pada perjuangan Hunter Biden (51) melawan narkoba, apalagi itu juga telah membuatnya diberhentikan dari Angkatan Laut Reserve pada tahun 2014 setelah tes positif untuk kokain.

Lebih lanjut, Joe Biden juga mengatakan bahwa kisah Hunter adalah kisah yang dapat dihubungkan dengan orang Amerika lainnya.

"Anda tahu, saya berani bertaruh tidak ada keluarga yang Anda kenal yang tidak memiliki seseorang dalam keluarga yang memiliki masalah narkoba atau alkohol," kata Biden.

Baca Juga: Merinding, Puluhan Laba-laba 'Pemburu' Serbu Rumah Penduduk di Australia, Apa Sebabnya?

Bahkan akibat kecanduan narkoba, Hunter telah menjadi target kaum konservatif, sehingga memoar "Beautiful Thing" yang menjadi sesi perlawananan akan rilis pada 6 April, menurut Gallery Books, yang dicetak oleh Simon & Schuster.

Diakuisisi pada musim gugur 2019, Beautiful Things tetap dirahasiakan bahkan ketika urusan bisnis Biden menjadi fiksasi Presiden Donald Trump dan lainnya selama pemilihan dan keuangannya menjadi masalah penyelidikan oleh Departemen Kehakiman.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x