Surati Polisi Inggris Meski Disekap, Putri Penguasa Dubai Minta Kasus Penculikan Kakaknya 21 Tahun Lalu Diusut

- 26 Februari 2021, 10:00 WIB
Anak penguasa Dubai, Putri Latifa.*
Anak penguasa Dubai, Putri Latifa.* /Instagram

PR PANGANDARAN - Meski dirinya disekap, putri penguasa Dubai, Putri Latifa minta kasus penculikan sang kakak 21 tahun lalu kembali diusut.

Permintaan Putri Latifa untuk mengusut kasus penculikan sang kakak 21 tahun lalu ini, ia sampaikan melalui surat yang dikirim kepada Polisi Inggris, meski saat ini sedang disekap dalam sebuah villa yang dijaga ketat polisi Dubai.

Putri Latifa minta kasus penculikan sang kakak 21 tahun lalu diusut setelah Shamsa (nama sang kakak) hilang di sebuah jalan di Chambrige, Inggris pada tahun 2000 saat ia berusia 18 tahun.

Baca Juga: Sebelum Positif Covid-19, Ashanty Sempat Hadiahi Karyawannya Apartemen Mewah, Ini Alasannya

Sejak saat itu, Shamsa tak terlihat di muka publik, dan kini ia sudah berusia 39 tahun.

Putri Latifa, menulis surat dengan bernada minta tolong untuk mengusus kasus kakaknya sehingga Shamsa bisa bebas.

"Yang saya minta dari Anda, tolong beri perhatian pada kasusnya karena itu bisa membebaskannya ... bantuan dan perhatian Anda pada kasusnya bisa membebaskannya," ujarnya seperti yang PikiranRakyat-Pangandaran.com kutip dari Reuters pada 26 Februari 2021.

Baca Juga: 5 Kali Selingkuh, Astrid Tiar Sogok Supir Gading Marten agar Tak Ketahuan

Polisi Cambridgeshire mengonfirmasi telah menerima surat, tertanggal Februari 2018, sehubungan dengan kasus tersebut dan bahwa itu adalah bagian dari "tinjauan berkelanjutan".

Latifa sendiri yang kini berusia 35 tahun ini menjadi subjek perhatian internasional karena pesan video yang direkam di kamar mandi dan di sana ia mengaku disekap di sebuah vila yang dijaga polisi.

Putri Latifa pun menggambarkan bagaimana dia disandera oleh ayahnya setelah upaya melarikan diri yang gagal pada tahun 2018.

Baca Juga: Perselingkuhan dengan Nissa Sabyan Terbongkar, ART Ririe Ungkap Ayus Tak Temui Anaknya Sejak Januari

Dua dekade sebelumnya, upaya kakak perempuannya untuk melarikan diri dari keluarga juga berakhir dengan penangkapan dan pemenjaraan.

Pada Agustus 2000, sekitar dua bulan setelah melarikan diri dari Longcross Estate ayahnya di Surrey, Shamsa secara paksa dibawa dari Cambridge, diterbangkan dengan helikopter ke Prancis dan kemudian dengan jet pribadi kembali ke Dubai.

Kisah Shamsa sendiri merupakan kisah yang terjadi pada Latifa 18 tahun kemudian. Peristiwa penculiksn Shamsa di tahun 2000 memainkan peran kunci dalam keputusannya untuk mencari kehidupan baru di luar negeri.

Baca Juga: Belum Usai Isu Bullying, Mingyu SEVENTEEN Dituding Lakukan Pelecehan Seksual pada Seorang Siswi

Sama sepwrti kakanya, Latifa gagal melarikan diri di atas kapal di Samudra Hindia karena sebuah pasukan membawanya kembali ke Dubai meskipun ia mencoba melawan.

Dalam sebuah video yang diposting ke YouTube sebelum usahanya untuk melarikan diri pada tahun 2018, Latifa menggambarkan apa yang terjadi pada saudara perempuannya dan akibat yang parah yang dialaminya.

Uni Emirat Arab sendiri pekan lalu mengatakan Latifa dirawat di rumah oleh keluarga dan profesional medis.

Ayah kedua wanita itu, Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, telah menolak temuan hakim Pengadilan Tinggi London yang mengatakan tahun lalu bahwa dia menerima tuduhan yang terbukti bahwa syekh telah memerintahkan penculikan putrinya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah