Terkurung di Villa, Anak Penguasa Dubai Putri Latifa Akui Disandera dan Dijaga Ketat 30 Polisi

- 17 Februari 2021, 09:30 WIB
Anak penguasa Dubai, Putri Latifa dikabarkan hilang dan disandera.*
Anak penguasa Dubai, Putri Latifa dikabarkan hilang dan disandera.* /Instagram @freeprincesslatifa1

PR PANGANDARAN - Anak penguasa Dubai, Putri Latifa mengatakan bahwa ia disandera dan terkurung, tak bisa keluar villa yang dikabarkan dijaga ketat 30 polisi.
 
Putri Latifa dikabarkan disandera dan terkurung di sebuah villa di ibukota Uni Emirat Arab (UEA), dua tahun setelah usahanya melarikan diri dari negara itu digagalkan oleh penguasa Dubai, ayahnya sendiri.
 
Putri Latifa yang akui disandera dan dijaga ketat 30 polisi ini merupakan anak penguasa Dubai yang juga wakil presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum. 
 
 
Putri Latifa senelumnya pernah berusaha melarikan diri dari Dubai dengan kapal pesiar pada Februari 2018, tetapi kemudian dicegat oleh otoritas UEA di Samudera Hindia.
 
Hampir setahun kemudian, seperti yang PikiranRakyat-Pangandaran lansir dari The Independent, sebuah pernyataan pernah dirilis melalui kantor berita negara Wam, yang mengatakan bahwa Latifa tinggal di rumah bersama keluarganya.
 
Di sana pun terdapat fotonya bersama mantan komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, Mary Robinson.
 
 
Akan tetapi, sebuah media berita internasional memperoleh klip video yang mengaku dari Latifa, diambil dari telepon yang diselundupkan ke villa tempat dia ditahan di Dubai, di mana dia mengatakan dia dipenjara.
 
"Saya seorang sandera, saya tidak bebas. Saya dipenjara di penjara ini. Hidup saya tidak ada di tangan saya, ” ujar Latifa di sudit sebuah ruangan.
 
Perihal kejadian ini, media tersebut pun mengatakan mereka sekarang telah "memverifikasi secara independen" detail di mana Latifa ditahan ketika dia mengirim video tersebut.
 
 
Mereka mengatakan dia dijaga oleh sekitar 30 polisi, bekerja secara bergilir, di dalam dan di luar vila, yang jendela-jendelanya ditutup. Belum diketahui apakah dia masih di sana.
 
Dalam rekaman itu, Latifa dikabarkan bahwa putri tersebut telah ditahan di "sel isolasi" sejak dia berusaha melarikan diri dari Dubai tiga tahun lalu.
 
Pada saat pelarian tersebut, Latifa dibantu temannya yang bernama Tiina Jauhiainen untuk naik kapal agar temannya bisa mencoba meninggalkan UEA dan memulai hidup baru di luar negeri.
 
 
Setahun kemudian, Jauhiainen mengatakan ia dihubungi oleh orang yang tidak disebutkan namanya yang membantunya menyelundupkan telepon ke sang putri.
 
Jauhiainen mengatakan dia prihatin dengan Latifa karena kondisinya yang terkurung itu.
 
“Dia sangat pucat, dia tidak melihat sinar matahari selama berbulan-bulan. Dia pada dasarnya dapat berpindah dari kamarnya ke dapur dan kembali," ujarnya.
 
Marie Robinson pun diwawancarai diwawancarai soal ini. Ia menyatakan bahwa ia ditipu untuk bertemu dengan Latifa pada tahun 2018.
 
 
Dua minggu kemudian, Robinson menuai kontroversi ketika ia  muncul di Radio BBC 4 menggambarkan Latifa sebagai "wanita muda bermasalah" yang sekarang dirawat oleh keluarganya.
 
“Saya disesatkan, awalnya oleh teman baik saya Putri Haya, karena dia disesatkan. Haya mulai menjelaskan bahwa Latifa memiliki masalah bipolar yang cukup serius, ” ujar Robinson.
 
Ia pun melanjutkan “Dan mereka berkata kepada saya, dengan cara yang sangat meyakinkan, 'kami tidak ingin Latifa mengalami trauma lebih lanjut' Saya tidak tahu bagaimana menyapa seseorang yang menderita bipolar tentang trauma mereka. Dan saya tidak benar-benar ingin berbicara dengannya dan menambah trauma saat makan siang yang enak," ujarnya
 
Belum ada kepastian dan komentar dari media atau otoritas Dubai akan perihal ini.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Independent


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x