Dituduh Pembawa Virus, Seorang Dosen Tionghoa Dikeroyok Pemuda Inggris

- 5 Maret 2021, 09:30 WIB
ilustrasi rasisme. Pria Tionghoa di Inggris mendapat tindakan rasisme dengan dipukuli empat pemuda kulit putih.*
ilustrasi rasisme. Pria Tionghoa di Inggris mendapat tindakan rasisme dengan dipukuli empat pemuda kulit putih.* /Unsplash/Ehimetalor Akhere Unuabona

PR PANGANDARAN - Seorang pria etnis Tionghoa yang berprofesi sebagai dosen di Universitas Southampton, Inggris dikeroyok dengan brutal oleh sekelompok pemuda.

Rasisme yang menimpa dosen itu menimbulkan kekhawatiran akan kekerasan rasisme anti-Asia di Inggris.

Peng Wang, dosen yang mengajar manajemen keuangan di University of Southampton, diserang di siang hari bolong oleh empat pria kulit putih karena dituduh pembawa virus.

Baca Juga: Ogah Dibawa ke RS, Amanda Manopo Pilih Lokasi Syuting untuk Pulihkan Keadaannya

Masing-masing pelaku berusia antara 20 dan 25 ketika Peng Wang sedang joging tak jauh dari rumahnya pada Selasa, 23 Februari 2021 lalu.

"Beberapa orang gila itu meneriaki saya dari mobil mereka di seberang jalan," ucap dosen berusia 37 tahun itu, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari SCMP, Kamis 4 Maret 2021.

Peng Wang mengaku dihina bahkan diusir dari Inggris oleh pemuda itu.

Baca Juga: Sebelum Ditembak Mati dalam Unjuk Rasa Kudeta Myanmar, Angel Ingin Donasikan Organ Tubuhnya

"Mereka mengatakan 'Virus China', keluar dari negara ini," ungkapnya.

Peng Wang menyampaikan, dia membalas dan berteriak balik pada orang-orang itu. Para pelaku pergi tapi kemudian berputar balik dan menyerangnya.

Serangan itu membuat hidung Peng Wang berdarah dan memar di wajah dan lengannya.

Baca Juga: Akhirnya, Amanda Manopo Bongkar Penyakitnya: Baru Dibolehin Mandi sama Dokter

Masyarakat yang berada di lokasi kejadian segera memanggil ambulans dan menghubungi polisi.

Pada Maret tahun lalu, tak lama setelah Covid-19 menyebar di Inggris, mahasiswa Singapura Jonathan Mok dikeroyok di Oxford Street London.

Akibatnya, seorang anak laki-laki berusia 16 tahun telah dijatuhi hukuman 18 bulan layanan rehabilitasi atas serangan bermotif rasial.

Baca Juga: Di Balik Aldebaran Khawatir Andin Diculik, Amanda Manopo Tumbang hingga Harus Diinfus

Laporan kejahatan rasis terhadap orang-orang Asia Timur di Inggris telah melonjak dalam setahun terakhir.

Selama Januari sampai Juni 2020, terdapat 457 laporan polisi tentang kejahatan bermotif rasial terhadap orang-orang Asia Timur.

“Ini jelas semakin buruk, sejak Brexit dan kemudian dengan pandemi dan orang-orang menjadi tidak toleran dan marah,” ungkap PengWang.

Baca Juga: Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Ditunda, Ramalan Mbak You Meleset Soal Tanggal Nikah Tepat Waktu

“Ketika saya pertama kali datang ke Inggris, saya akan pergi jogging di malam hari dan tidak khawatir tentang hal-hal ini,” sambungnya.

Dalam rangka mendukung dosen itu, aktivis dari Southampton Stand Up to Racism campaign dan Chinese Association of Southampton mengadakan pertemuan solidaritas online pada Senin, 1 Maret 2021 malam yang dihadiri oleh sekitar 300 orang.

Kelompok komunitas juga dilatih untuk menawarkan dukungan dan nasihat bagi para korban Tionghoa terkait Covid-19.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x