Kudeta Makin Bergejolak, Kini Tentara Myanmar Pakai Tiktok untuk Ancam Bunuh Warganya Sendiri

- 5 Maret 2021, 12:30 WIB
Seorang pengunjuk rasa memperlihatkan video TikTok yang memperlihatkan aparat bersenjata Myanmar yang mengancam menembak para pengunjuk rasa anti kudeta. /REUTERS
Seorang pengunjuk rasa memperlihatkan video TikTok yang memperlihatkan aparat bersenjata Myanmar yang mengancam menembak para pengunjuk rasa anti kudeta. /REUTERS /

PR PANGANDARAN - Tentara dan polisi Myanmar yang bersenjata menyampaikan ancaman pembunuhan melalui Tiktok kepada pengunjuk rasa kudeta bulan lalu.

Kelompok hak digital Myanmar ICT for Development (MIDO) telah menemukan lebih dari 800 video pro-militer yang mengancam pengunjuk rasa ketika pertumpahan darah meningkat.

"Itu hanya permukaan gunung es," ucap direktur eksekutif MIDO Htaike Htaike Aung, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters, Jumat, 5 Maret 2021.

Baca Juga: Selain Andin yang Hengkang di Ikatan Cinta, Arya Saloka Juga Disebut Akan Mengalami Musibah Besar

Seorang junta dan juru bicara tentara tidak menanggapi permintaan komentar.

Satu video yang ditemukan oleh Reuters menunjukkan seorang pria berseragam tentara mengarahkan senapan serbu ke kamera dan berbicara kepada pengunjuk rasa.

"Saya akan tembak tepat di wajahmu, dan saya menggunakan peluru sungguhan." ucap tentara pada video Tiktok itu.

Baca Juga: Perang Dunia 3 Diprediksi Pecah, Anak Indigo Ramal Hal Mengerikan Ini Terjadi Pada Indonesia

Bahkan, para militer mengancam akan tembak siapapun yang dilihatnya.

"Saya akan berpatroli di seluruh kota malam ini dan saya akan menembak siapa pun yang saya lihat. Jika Anda ingin menjadi martir, saya akan memenuhi keinginan Anda," ungkapnya.

TikTok merupakan platform media sosial terbaru yang mengalami perkembangan konten yang mengancam atau ujaran kebencian di Myanmar.

Baca Juga: Disebut Tukang Umbar Ibadah, Taqy Malik Sentil Netizen: Semoga Terjaga Hatinya dari Iri dan Dengki!

Facebook sekarang telah melarang semua halaman yang terkait dengan tentara Myanmar.

Melihat fenomena itu, pihak Tiktok melalui pernyataan resminya menyatakan tidak mengizinkan konten yang mengancam.

“Kami memiliki Pedoman Komunitas yang jelas yang menyatakan kami tidak mengizinkan konten yang menghasut kekerasan atau informasi yang salah yang menyebabkan kerugian," ujarnya.

Baca Juga: Seorang Ayah Tega Penggal Putrinya dan Bawa Kepalanya ke Kantor Polisi

Pihak TikTok juga berusaha menghapus semua konten ancaman.

"Terkait dengan Myanmar, kami telah dan terus segera menghapus semua konten yang memicu kekerasan atau menyebarkan informasi yang salah, dan secara agresif memantau untuk menghapus konten apapun yang melanggar pedoman kami,” tegasnya.

Setelah berkembang pesat di Myanmar, TikTok mengalami peningkatan unduhan yang kuat setelah militer melarang Facebook bulan lalu.

Baca Juga: Profil Angel, Gadis Pemberani yang Tewas di Tangan Militer Myanmar

Tiktok juga menjadi populer di kalangan aktivis muda, dengan tagar protes #SaveMyanmar mencapai 805 juta tampilan.

Facebook, walaupun dilarang tapi tetap populer di Myanmar. Pihak facebook memperketat pengawasan kontennya sejak dituduh membantu kekejaman terhadap minoritas Muslim Rohingya pada tahun 2017.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah