Ketahuan Impor Peralatan Medis dari Tiongkok, Kim Jong-un Eksekusi Mati Pejabat

- 3 Mei 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi sejumlah besar alat medis seolah sengaja impor langsung dari Tiongkok, sehingga Kim Jong Un murka dan eksekusi mati pejabat Korea Utara.*
Ilustrasi sejumlah besar alat medis seolah sengaja impor langsung dari Tiongkok, sehingga Kim Jong Un murka dan eksekusi mati pejabat Korea Utara.* /Pexels/Karolina Grabowska
 

PR PANGANDARAN - Pemimpin tertinggi Republik Korea Utara, Kim Jong Un belum lama ini menghukum mati salah satu pejabatnya usai memesan banyak alat medis dari Tiongkok.

Kim Jong Un rupanya dibuat murka dibuat oleh Wakil Direktur di Kementerian Luar Negeri karena mendatangkan alat medis dari Tiongkok ke Korea Utara.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs berita Mirror, Kim Jong Un rupanya bersikeras agar alat medis mereka hanya didatangkan dari negara Eropa.

Baca Juga: Ikatan Cinta 3 Mei 2021 Al Segera Pulih, Rendy Pergoki Elsa dan Ricky

Namun hal itu rupanya tidak sesuai dengan ekspektasi Kim Jong-un hingga membuat salah satu pejabatnya itu minta bantuan kepada Tiongkok.

Hal ini rupanya terjadi karena Rumah Sakit Umum Pyongyang tersebut sebenarnya telah selesai dibangun sejak tahun lalu, namun belum dibuka hingga saat ini.

Padahal, batas waktu sudah ditetapkan akan segera dibuka pada bulan Oktober.

Baca Juga: Terawang Shio Tikus, Shio Kerbau dan Shio Macan Hari Ini, Senin, 3 Mei 2021: Abaikan Gosip, Lakukan Ini!

Oleh karenanya, tidak mendapatkan peralatan medis yang diperlukan dari negara Eropa, pejabat itu pun mendatangkannya langsung dari Tiongkok.

Sebagaimana diketahui, Kim Jong-un memanglah tidak menyetujui barang-barang Tiongkok diimpor ke negaranya, Korea Utara.

Akibatnya, pejabat tersebut pun harus dieksekusi mati.

Baca Juga: Putri Delina Pilih Keluar dari Rumah Sule Usai Nathalie Holscher Kembali, Ada Konflik Lagi?

Berdasarkan keterangan, pejabat tersebut berusia 50 tahun saat ini.

Terang saja hal ini menjadi masalah bagi Kim Jong-un karena dia telah merencanakan pembukaan rumah sakit itu pada bulan Oktober yang bertepatan dengan peringatan 75 tahun partainya didirikan.

"Kami tidak dapat menilai tentang kemajuan interior. Sebab, salah satu poin utama yang mencuat akhir-akhir ini yakni tentang pengadaan peralatan medis.

"Pemindai dan sejenisnya tidaklah murah dan Korea Utara pun tidak kaya.

Baca Juga: Kepergok Foto Bareng Gibran, Nadya Arifta Dicibir Netizen: Calon Ipar yang Low Class Ya, Kasian!

"Saya mengerti bahwa mereka telah meminta pemerintah asing untuk memberikan sumbangan peralatan tetapi itu belum cukup," ujarnya Martyn Williams, analisis Korea Utara.

Oleh karenanya, pejabat yang dieksekusi mati tersebut berupaya untuk mewujudkan agar rumah sakit dapat dibuka tepat waktu dengan meminta bantuan China, meski Kim Jong-un tidak menyetujuinya. ***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x