PR PANGANDARAN - Pada Sabtu, 15 Mei 2021 serangan udara Israel berhasil meluluhlantakkan sebuah gedung di Gaza yang menampung kantor media internasional seperti Assosiated Press, Al-Jazeera, dan media lainnya.
Menanggapi serangan udara yang menghantam kantor media internasional, organisasi berita akhirnya menuntut penjelasan dari Israel.
Jurnalis AP dan penyewa lainnya dievakuasi dengan aman dari menara al-Jalaa 12 lantai setelah militer Israel memperingatkan serangan yang akan segera terjadi.
Baca Juga: Diungkap Umi Pipik Punya 3 Istri Semasa Hidup, Uje Ternyata Pernah Bantah Isu Poligami
Tiga rudal berat menghantam gedung dalam waktu satu jam, mengganggu liputan konflik yang sedang berlangsung antara penguasa Hamas di Gaza dan Israel.
Sedikitnya 145 orang di Gaza dan delapan di Israel telah tewas sejak pertempuran meletus pada Senin malam.
“Dunia akan tahu lebih sedikit tentang apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi hari ini,” kata presiden dan CEO AP Gary Pruitt, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari AP.
Dia mengatakan kantor berita Amerika sedang mencari informasi dari pemerintah Israel dan terlibat dengan Departemen Luar Negeri AS untuk mempelajari lebih lanjut.
Artikel Rekomendasi