Serangan Udara Hantam Kantor Associated Press dan Al-Jazeera, Organisasi Berita Tuntut Penjelasan Israel

- 16 Mei 2021, 12:45 WIB
The al-Jalaa tower kantor Al Jazeera and The Associated Press (Kantor Media Internasional) di Gaza/
The al-Jalaa tower kantor Al Jazeera and The Associated Press (Kantor Media Internasional) di Gaza/ /Mohammed Salem/Reuters/

Mostefa Souag, penjabat direktur jenderal Al-Jazeera Media Network, menyebut pemogokan itu sebagai "kejahatan perang" dan "tindakan yang jelas" untuk menghentikan jurnalis melaporkan konflik tersebut.

Televisi pemerintah Kuwait juga memiliki ruang kantor di gedung Kota Gaza yang sekarang sudah runtuh.

Baca Juga: Aksi Solidaritas untuk Palestina Pecah, Polisi India Justru Penjarakan 21 Warga Kashmir

“Penargetan organisasi berita sama sekali tidak dapat diterima, bahkan selama konflik bersenjata. Ini merupakan pelanggaran berat hak asasi manusia dan norma-norma yang disepakati secara internasional,” Barbara Trionfi, direktur eksekutif Institut Pers Internasional, mengatakan.

Dalam tanggapan standar Israel, militer mengatakan bahwa Hamas beroperasi di dalam gedung, dan menuduh kelompok militan tersebut menggunakan jurnalis sebagai tameng manusia. 

Juru bicara militer Israel Letkol Jonathan Conricus mengklaim bahwa Hamas menggunakan gedung itu untuk kantor intelijen militer dan pengembangan senjata.

Baca Juga: Ribuan Orang dari 5 Negara Turun ke Jalan Demi Palestina: Tingkatkan Kesadaran Tentang Gaza!

Dia menuduh "alat teknologi yang sangat maju" yang digunakan kelompok militan dalam pertempuran itu "di dalam atau di dalam gedung".

Tetapi Conricus mengatakan dia tidak dapat memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut tanpa "mengorbankan" upaya intelijen.

"Saya pikir itu adalah permintaan yang sah untuk melihat lebih banyak informasi, dan saya akan mencoba memberikannya," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: AP


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x