Konflik Palestina dan Israel Memanas, Joe Biden Justru Jual Senjata Seharga Rp10,5 Triliun ke Israel

- 18 Mei 2021, 22:00 WIB
Ilustrasi konflik Israel-Palestina.
Ilustrasi konflik Israel-Palestina. /Pixabay/Hosny_Salah

Di bawah undang-undang Amerika Serikat, pemberitahuan resmi membuka jendela 15 hari bagi Kongres untuk menolak penjualan tersebut, yang mana tidak diharapkan meskipun kekerasan sedang berlangsung.

Penjualan Joint Direct Attack Munitions, atau JDAM, yang dibuat oleh Boeing Co (BA.N), dianggap rutin pada saat itu.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Keguguran, Atta Halilintar hingga Krisdayanti Sampaikan Duka: Sampai Jumpa Anakku

Hal itu terjadi sebelum dimulainya permusuhan paling sengit di kawasan itu selama bertahun-tahun pada pekan lalu.

“Tidak ada keberatan pada saat itu oleh para pemimpin Demokrat dan Republik dari komite urusan luar negeri kongres yang meninjau penjualan tersebut,” kata para ajudan.

Saat dimintai komentar, juru bicara Departemen Luar Negeri mencatat bahwa departemen tersebut dibatasi berdasarkan undang-undang dan peraturan federal untuk memberikan komentar secara terbuka atau mengonfirmasi detail aktivitas pemberian lisensi yang terkait dengan penjualan komersial langsung seperti perjanjian JDAM.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Keguguran, Atta Halilintar hingga Krisdayanti Sampaikan Duka: Sampai Jumpa Anakku

"Kami tetap sangat prihatin tentang kekerasan saat ini dan bekerja untuk mencapai ketenangan yang berkelanjutan," kata juru bicara itu.

Dukungan kuat untuk Israel adalah nilai inti bagi anggota Demokrat dan Republik dari Kongres Amerika Serikat.

Meskipun ada seruan dari beberapa Demokrat yang paling progresif untuk mengambil sikap yang lebih keras terhadap pemerintah Presiden Israel Benjamin Netanyahu.

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah