Media Asing Soroti Alasan Wanita di Indonesia Kerap Terlibat Serangan Bom

- 26 Mei 2021, 11:30 WIB
Ilustrasi bom. Media asing Al Jazeera menyoroti beberapa alasan wanita di Indoneis kerap terlibat serangan bom, sperti contoh yang terjadi pada Zakiah Aini.
Ilustrasi bom. Media asing Al Jazeera menyoroti beberapa alasan wanita di Indoneis kerap terlibat serangan bom, sperti contoh yang terjadi pada Zakiah Aini. /Pixabay.com/kalhh

Sedikitnya 20 orang tewas. dalam serangan itu dan puluhan lainnya luka-luka.

Semua wanita yang terlibat dalam serangan itu diduga terkait dengan JAD, yang kadang-kadang dijuluki "ISIL Asia Tenggara".

Baca Juga: Buka Peluang Ekonomi Lebih Besar, Microsoft Siapkan Windows Terbaru untuk Creator dan Pengembang

Menurut Jacob, penting untuk tidak mengabaikan serangan semacam itu atau berspekulasi bahwa perempuan yang terlibat hanya mengikuti perintah dari laki-laki.

"Jelas ada banyak dimensi dalam hal ini, tetapi hal pertama yang harus disingkirkan adalah gagasan seksis yang mengerikan bahwa para wanita ini dibujuk atau dipaksa untuk berpartisipasi," katanya kepada Al Jazeera.

“Para wanita ini aktif dan bersedia berpartisipasi dengan hak mereka sendiri dan selalu menjadi bagian integral dari militansi Islam di Indonesia. Perbedaannya sekarang adalah pergeseran ke peran yang lebih aktif atau 'garis depan', ” sambungnya.

Baca Juga: Sebut Taiwan sebagai Negara, Aktor AS John Cena Dikecam dan Minta Maaf ke Tiongkok: Saya Membuat Kesalahan

Menyusul penyerangan di Mabes Polri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggambarkan Aini sebagai "serigala tunggal".

Dia juga memposting bendera ISIL di Instagram sebelum serangan itu dan membeli senjata yang dia gunakan dari seorang pria di provinsi Aceh yang merupakan anggota JAD dan telah dihukum karena terorisme.

Noor Huda Ismail, mantan anggota kelompok garis keras Darul Islam yang telah mendirikan Institute for International Peace Building dan menjalankan program dan lokakarya deradikalisasi di seluruh Indonesia, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa media sosial telah berperan dalam pergerakan perempuan ke dalam kekerasan langsung.

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x