Pemimpin Oposisi Sebut Presiden Belarus Ubah Negara Jadi 'Korea Utara di Eropa', Kenapa?

- 10 Juni 2021, 10:30 WIB
Pemimpin oposisi Belarusia Sviatlana Tsikhanouskaya berbicara kepada anggota komunitas Belarusia di Alun-Alun Kota Tua di Praha, Republik Ceko, 7 Juni 2021.
Pemimpin oposisi Belarusia Sviatlana Tsikhanouskaya berbicara kepada anggota komunitas Belarusia di Alun-Alun Kota Tua di Praha, Republik Ceko, 7 Juni 2021. /(Foto: REUTERS/David W Cerny)

Bulan lalu ia memicu kemarahan internasional dengan meminta pesawat militer memaksa jet Ryanair mendarat di Minsk, di mana seorang aktivis media sosial Belarusia ditangkap, mendorong larangan Uni Eropa terhadap maskapai yang dikelola negara.

Tsikhanouskaya mengatakan bahwa Amerika Serikat dan UE harus menerapkan "tanggapan yang komprehensif dan tak tergoyahkan" untuk memaksa Lukashenko mengadakan pemilihan baru dan mengakhiri apa yang disebutnya sebagai pelanggarannya.

Baca Juga: Bongkar Akhir Sisa Makanan Dicicipi Juri Masterchef Indonesia, Chef Arnold: Kru Kami Lebih dari 100 Orang

"Jika tidak, kita semua akan menghadapi situasi seperti itu di masa depan karena Lukashenko mengubah negara saya menjadi Korea Utara di Eropa - tidak transparan, tidak dapat diprediksi, dan berbahaya," katanya kepada komite, merujuk pada salah satu negara paling represif di dunia.

Duta Besar AS untuk Belarus Julie Fisher, yang telah ditolak visanya untuk menduduki jabatannya, bersaksi dalam sidang yang sama bahwa Lukashenko semakin bergantung pada dukungan Rusia.

Akibatnya, kata Fisher, dia tidak bisa lagi mempengaruhi aksi militer Rusia di Belarus.

Baca Juga: Tanggapan Krisdayanti Usai Besan Dituduh Melanggar Prokes di Malaysia: Belum Tentu, Harus Mencerna

"Kesediaan Lukashenko untuk meningkatkan ketergantungan pada Rusia di setiap bidang yang memungkinkan ... telah membawanya ke titik tidak dalam posisi, sungguh, hampir tidak memiliki suara tentang apa yang akan diputuskan Rusia untuk dilakukan secara militer," kata Fisher.

Rusia dan Belarusia merencanakan sejumlah latihan militer, menurut para ahli, telah menandatangani perjanjian kemitraan strategis, dan ada laporan bahwa mereka berencana untuk membuka tiga pangkalan militer gabungan baru.

Sebelumnya pada hari itu, Tsikhanouskaya mengatakan kepada Senat Ceko bahwa pengadilan internasional harus dibentuk untuk menyelidiki apa yang dia sebut "kejahatan" dari "kediktatoran" Lukashenko.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x