Mengomentari keputusan untuk memblokir RUU itu, Biden mengatakan itu adalah "konsekuensi dari populisme palsu Presiden Trump".
“Mengecewakan bahwa begitu banyak rekan Republik saya di Senat yang saya kenal, lebih tahu enggan untuk melakukan, misalnya, penyelidikan karena mereka khawatir akan diprioritaskan," kata Joe Biden.
Baca Juga: Memalukan, Joe Biden Salah Sebut Nama Angkatan Udara Militer Inggris Saat Pidato
“Tetapi pada akhirnya kami telah melalui periode seperti ini dalam sejarah Amerika sebelumnya, di mana ada keengganan untuk mengambil kesempatan pada pemilihan Anda kembali karena sifat politik partai Anda saat ini," sambung Presiden AS tersebut.
"Saya pikir ini lewat, saya tidak bermaksud lewat dengan mudah," tambahnya.
Selama wawancara luas dengan wartawan setelah KTT, Joe Biden terus menggarisbawahi pentingnya NATO dan bagaimana kepentingannya selaras dengan AS.
Para pemimpin NATO menginginkan hubungan yang lebih kuat dengan AS setelah Donald Trump sebelumnya mengancam hubungan dengan aliansi militer, menyebutnya "usang".
Biden memuji “fondasi yang kuat” dari kelompok tersebut dan menyampaikan keprihatinan bersama seperti pandemi, menghadapi serangan siber dan ancaman dari Rusia dan Tiongkok.
Presiden AS akan duduk dengan Vladimir Putin pada hari Rabu untuk membahas serangan dunia maya, pandemi dan ketegangan baru-baru ini.***
Artikel Rekomendasi