“Jika itu tidak membantu, kami mungkin menjatuhkan bom dan tidak hanya di jalur tetapi tepat sasaran jika rekan kerja tidak mendapatkannya sebaliknya.”
Sedangkan juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut itu sebagai provokasi yang disengaja dan dipersiapkan dengan baik oleh Inggris.
"Jika tindakan provokatif yang tidak dapat diterima diulangi, jika tindakan itu terlalu jauh, tidak ada opsi untuk melindungi perbatasan Federasi Rusia secara sah," kata juru bicara itu, Dmitry Peskov, dalam panggilan telepon dengan wartawan.
Baca Juga: Hilang Usai Dituding Lakukan Pelecehan Seksual, Gofar Hilman: Gue Tidak Melihat Terlibat...
Jika mengingat sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebuah kapal patroli melepaskan tembakan peringatan setelah HMS Defender mengabaikan pemberitahuan terhadap intrusi dan berlayar 3 kilometer (1,6 mil laut) ke perairan teritorial Rusia di dekat Sevastopol, pangkalan angkatan laut utama Rusia di Krimea.
Dikatakan seorang pembom Su-24 Rusia juga menjatuhkan empat bom di depan kapal untuk membujuk HMS Defender untuk mengubah haluan, tetapi beberapa menit kemudian, HMS Defender meninggalkan perairan Rusia.
Inggris membantah telah ditembak dan dijatuhkan bom, bahwa mereka bersikeras kapal itu melakukan perjalanan rutin melalui jalur perjalanan yang diakui secara internasional dan tetap berada di perairan Ukraina.
Inggris, seperti kebanyakan komunitas internasional, mengakui Krimea sebagai bagian dari Ukraina meskipun semenanjung itu dianeksasi oleh Rusia pada 2014.
“Di bawah hukum internasional, Anda dapat mengambil rute terdekat dan tercepat dari satu titik ke titik lain. HMS Defender melewati perairan Ukraina … dan itu adalah rute logis yang harus diambil.” ujar Menteri Kabinet George Eustice kepada Sky News.
Artikel Rekomendasi