PR PANGANDARAN - Untuk pertama kalinya, media pemerinah Korea Uara menyebut tentang kesehatan Kim Jong Un yang jarang terjadi sebelumnya.
Para analis menyebut, hal itu mungkin dimaksudkan sebagai propaganda guna mencegah spekulasi dan memainkan pengorbanan bersama di tengah krisis pangan Korea Utara.
Media Korea Utara yang dikontrol ketat pada Jumat mengutip seorang warga Pyongyang yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa semua orang di Korea Utara patah hati setelah melihat Kim Jong Un terlihat semakin kurus.
Baca Juga: Asal Sudah Divaksin Covid-19, Qatar Izinkan Penonton Datang ke Stadion Saksikan Piala Dunia
Ketika Kim Jong Un muncul kembali di media pemerintah pada awal Juni setelah tidak terlihat di depan umum selama hampir sebulan, para analis mencatat bahwa arlojinya tampaknya diikat lebih erat daripada sebelumnya di sekitar pergelangan tangan yang tampaknya lebih ramping.
Hal itu memicu spekulasi mengenai kesehatan seorang pemimpin yang memegang pegangan besi di Korea Utara tersebut.
"Jika pengamat luar mengetahui perubahan penampilan Kim, Anda bisa bertaruh bahwa rakyat Korea Utara juga menyadarinya, dan lebih cepat," kata Christopher Green, spesialis Korea di Universitas Leiden di Belanda, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.
Tidak jelas apakah penurunan berat badan Kim disebabkan oleh penyakit, atau apakah dia memutuskan bahwa sudah waktunya untuk menjadi bugar, dan niat di balik liputan media pemerintah tidak diketahui, kata Jenny Town, direktur proyek 38 North yang berbasis di AS, yang memantau Korea Utara.
Artikel Rekomendasi