Inggris Sebut Pakai Masker adalah Pilihan Pribadi, Ini Kata Sejumlah Studi Soal Keharusan Pakai Masker

- 7 Juli 2021, 13:05 WIB
Meski Inggris sebut pakai masker adalah pilihan pribadi, ini kata sejumlah studi soal keharusan pakai masker.
Meski Inggris sebut pakai masker adalah pilihan pribadi, ini kata sejumlah studi soal keharusan pakai masker. /Unsplash/ Kobby Mendez

PR PANGANDARAN - Kehidupan manusia selama pandemi sudah tak bisa dipisahkan dari kebiasaan pakai masker, meski Inggris melaporka akan membuat masker menjadi pilihan pribadi daripada sesuatu yang dipaksakan dipakai orang-orang dalam berbagai tempat umum

Meskipun pemerintah telah berulang kali menekankan kebiasaan pakai masker telah dipandu oleh sains, tetapi masih ada keretakan pendekatan antara kelompok-kelompok manusia.

Namun begitu, sebuah studi ilmiah menjelaskan alasan manusia harus efektif pakai masker selama pandemi.

Baca Juga: Jeng Nimas Sarankan Kaesang Putuskan Nadya Arifta Untuk Jaga Nama Baik Keluarga dan Hindari Opini Liar

Sebagaimana diketahui, Covid-19 melancar proses menularkan ke manusia lain melalui udara.

Hanya saja, orang-orang yang terinfeksi Covid-19 terkadang tidak menyadari bahwa mereka memilikinya, kemudian enteng menyebarkan melalui tetesan pernapasan yang dihembuskan ketika mereka batuk, bersin, bernyanyi, berbicara atau bernapas.

Akhirnya, tetesan ini yang akan dihirup oleh orang lain.

Menurut sejumlah dari tes laboratorium dan beberapa studi, nilai utama dari kebiasaan pakai masker wajah adalah mereka memblokir hingga 80% dari tetesan ini melarikan diri ke udara.

Baca Juga: Pernikahan Seketika Jadi Bencana, Pria NTB Ini Ceraikan Istri Usai 1 Menit Ijab Kabul, Berakhir Baku Hantam

Bahkan, mereka juga dapat mencegah sekitar 50% dari tetesan yang terhirup juga.

Sementara itu, studi baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah menyoroti beberapa hal menarik.

Dalam satu acara paparan tinggi, dua penata rambut yang menunjukkan gejala ditemukan telah berinteraksi dengan 139 klien selama periode delapan hari.

Penata gaya dan klien semuanya mengenakan masker, dan dari 67 klien yang kemudian menyetujui wawancara dan diuji, tidak ada satu pun yang terinfeksi.

Sedangkan studi baru lain di China menemukan bahwa, di 124 rumah tangga di mana ada kasus virus corona yang dikonfirmasi laboratorium, pemakaian masker oleh pasien dan penghuni lainnya mengurangi penularan di dalam rumah sebesar 79%.

Baca Juga: Disebut Kerap Pamer Kekayaan, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Ternyata Beri Donasi Diam-diam

Di Thailand, sebuah studi kasus-kontrol retrospektif menemukan bahwa di antara 1.000 orang yang diwawancarai sebagai bagian dari penyelidikan pelacakan kontak, mereka yang melaporkan selalu pakai masker hingga sukses alami penurunan risiko terinfeksi sebesar 70% dibandingkan dengan yang lain.

Kemudian sebuah laporan internasional yang diterbitkan di The Lancet, yang menganalisis data dari 172 penelitian di 16 negara, menemukan bahwa dengan pakai masker hanya ada 3% kemungkinan terkena Covid-19.

Studi lain menemukan bahwa masker wajah buatan sendiri dapat membantu membatasi penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Sebut PM Inggris 'Eksperimen' Cabut Aturan Pembatasan Covid-19, Pakar: Tekanan pada Sistem Kesehatan

Tujuh jenis masker wajah diuji oleh University of Edinburgh, termasuk masker bedah, respirator, pelindung wajah ringan dan tugas berat, serta masker buatan tangan.

Selain mereka yang memiliki katup, semua masker wajah ditemukan mengurangi jarak ke depan yang ditempuh oleh napas yang dihembuskan setidaknya 90%.

"Data eksperimental dan epidemiologis mendukung penggunaan masker komunitas untuk mengurangi penyebaran SARS-CoV-2. Manfaat pencegahan dari penggunaan masker berasal dari kombinasi kontrol sumber dan perlindungan pemakai bagi pemakai masker.

"Hubungan antara kontrol sumber dan perlindungan pemakai kemungkinan saling melengkapi dan mungkin sinergis, sehingga manfaat individu meningkat dengan meningkatnya penggunaan masker masyarakat," demikian CDC melaporkan tersebut.

Baca Juga: Sekolah di Amerika agar Menjadi 'Orang Biasa', Iqbaal Ramadhan: Di Sana Gak Ada yang Tau Gue

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kebiasaan pakai masker bukan berarti cukup melindungi, karena itu hanya menekan sedikit kemungkinan terinfeksi Covid-19.

"Masker harus digunakan sebagai bagian dari strategi langkah-langkah komprehensif untuk menekan penularan dan menyelamatkan nyawa; penggunaan masker saja tidak cukup untuk memberikan tingkat perlindungan yang memadai terhadap Covid-19.

“Jika Covid-19 menyebar di komunitas Anda, tetap aman dengan mengambil beberapa tindakan pencegahan sederhana, seperti menjaga jarak fisik, memakai masker, menjaga ruangan berventilasi baik, menghindari keramaian, membersihkan tangan, dan batuk dengan siku atau tisu yang tertekuk. Periksa saran lokal di mana Anda tinggal dan bekerja. Lakukan semuanya!" pungkas WHO.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah