Phising hingga Malware, FSB Sebut Work From Home Picu Serangan Siber yang Meningkat

- 13 Juli 2021, 16:35 WIB
Ilustrasi work from home
Ilustrasi work from home /PIXABAY/PEXELS

PR PANGANDARAN - Perusahaan keuangan mungkin perlu memperkuat pertahanan dalam menghadapi serangan siber atau dunia maya yang meningkat, seperti phising hingga malware.

Dewan Stabilitas Keuangan (FSB) mengatakan pada Selasa, 13 Juli 2021 bahwa serangan siber meroket setelah karyawan mulai bekerja dari dari rumah atau work from home (WFH).

FSB, yang mengoordinasikan aturan keuangan untuk kelompok negara-negara G20, mengatakan kerja jarak jauh sejak ekonomi dikunci untuk memerangi Covid-19 membuka kemungkinan baru untuk serangan siber.

Baca Juga: Resep Mudah Tteokgalbi, Daging Iga Bakar ala Korea Cocok Disantap saat Idul Adha

Bekerja dari rumah atau work from home diharapkan tetap dalam beberapa bentuk di seluruh industri jasa keuangan dan seterusnya.

“Sebagian besar kerangka kerja siber tidak membayangkan skenario kerja jarak jauh yang hampir universal dan eksploitasi situasi seperti itu oleh aktor ancaman siber,” kata FSB dalam sebuah laporan kepada para menteri dan bank sentral G20, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

Laporan ini merupakan pelajaran pertama dari dampak pandemi terhadap stabilitas keuangan.

Baca Juga: Tak Divaksin, Wanita Belgia ini Terinfeksi Dua Varian Covid-19 Sekaligus dan Meninggal

Covid-19 adalah ujian besar pertama dari aturan keuangan yang lebih ketat yang diberlakukan setelah krisis keuangan global 2008 dan sebagian besar sistem dapat diatasi dengan baik, kata FSB.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x