Pejabat AS: Orang Amerika yang Sudah Divaksin Lengkap Tak Perlu Suntikan Booster Vaksin Covid-19

- 13 Juli 2021, 15:05 WIB
Ilustrasi suntikan booster vaksin Covid-19.
Ilustrasi suntikan booster vaksin Covid-19. /Pixabay/Wilfried Pohnke

PR PANGANDARAN - Pejabat kesehatan AS, pada Senin, 12 Juli 2021 menegaskan orang Amerika yang telah divaksin lengkap tak perlu mendapatkan suntikan booster vaksin Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh juru bicara Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan setelah bertemu dengan pembuat vaksin Covid-19 Pfizer, membahas apakah perlu suntikan booster setelah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.

Pfizer mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya berencana untuk meminta regulator AS untuk mengesahkan suntikan booster vaksin Covid-19, berdasarkan bukti risiko infeksi yang lebih besar enam bulan setelah inokulasi dan penyebaran varian Delta yang sangat menular.

Baca Juga: Sempat Alami Gejala Covid-19 Parah, Ustaz Abdul Somad Tulis Wasiat untuk Anak: Wahai Anakku...

Pejabat HHS mendapat pengarahan dari Pfizer pada hari Senin mengenai data awal terbaru mereka tentang vaksinasi dan akan terus membahas kapan dan apakah suntikan booster akan diperlukan di masa depan, kata juru bicara itu.

Pfizer mengatakan pihaknya berencana untuk menerbitkan "data yang lebih pasti" dalam jurnal peer-review.

"Baik Pfizer dan pemerintah AS memiliki rasa urgensi yang sama untuk tetap berada di depan virus penyebab Covid-19, dan kami juga setuju bahwa data ilmiah akan menentukan langkah selanjutnya dalam proses regulasi ketat yang selalu kami ikuti," kata juru bicara Pfizer, Sharon Castillo, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

Baca Juga: Sebut Varian Delta Jadi Paling Buruk di AS, Anthony Fauci: Vaksin Covid-19 Masih Efektif

Penyebaran varian Delta, pertama kali terdeteksi di India dan sekarang menjadi bentuk dominan dari infeksi virus corona baru di banyak negara, telah menimbulkan kekhawatiran tentang apakah vaksin yang tersedia menawarkan perlindungan yang cukup.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x