Studi: Alkohol Sebabkan Lebih dari 740.000 Kasus Kanker di Seluruh Dunia pada 2020

- 14 Juli 2021, 14:00 WIB
ILUSTRASI Alkohol,
ILUSTRASI Alkohol, /Choirun N/*/PIXABAY

“Dampak alkohol pada kanker seringkali tidak diketahui atau diabaikan, jadi kita perlu meningkatkan kesadaran publik tentang hubungan antara alkohol dan kanker, dan kebijakan untuk mengurangi konsumsi alkohol secara keseluruhan untuk mencegah beban kanker dan penyakit lain yang disebabkan oleh alkohol,” kata Rumgay, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Guardian.

Menulis di The Lancet Oncology, tim menjelaskan bagaimana mereka membuat perhitungan mereka menggunakan perkiraan konsumsi alkohol yang ada untuk 2010, berdasarkan angka termasuk pajak dan data penjualan, serta data lain seperti perkiraan risiko kanker yang diketahui terkait dengan alkohol.

Baca Juga: Dendam, Wanita Tiongkok ini Sengaja Langgar 50 Peraturan Lalu Lintas pada Mantannya

“Ada penundaan antara konsumsi alkohol dan kemungkinan perkembangan kanker, sehingga perlu memperhitungkan periode latensi antara tahun data paparan alkohol dan tahun diagnosis kanker,” kata Rumgay.

Para peneliti menggabungkan angka-angka ini dengan perkiraan kasus kanker baru yang ada pada tahun 2020 – berdasarkan catatan dari tahun-tahun sebelumnya dan karenanya tidak terpengaruh oleh gangguan akibat pandemi Covid – untuk memperkirakan jumlah kasus yang mungkin disebabkan oleh minuman keras.

Hasilnya menunjukkan konsumsi alkohol berada di belakang perkiraan 568.700 kasus kanker pada pria dan 172.600 kasus pada wanita pada tahun 2020, dengan mayoritas kasus kanker melibatkan kanker kerongkongan, hati dan payudara.

Baca Juga: Ilmuwan WHO Kecam Final Euro 2020, Sebut Bakal Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 di Eropa

Namun, bila melihat penyebab masing-masing jenis kanker secara terpisah, proporsi kasus yang dianggap disebabkan oleh alkohol paling tinggi untuk kanker kerongkongan, faring, serta bibir dan rongga mulut.

Sementara sebagian besar kasus kanker yang disebabkan alkohol dikaitkan dengan minum berat atau 'berisiko', bahkan konsumsi alkohol tingkat sedang atau rendah diperkirakan telah menyebabkan kasus.

Data menunjukkan bahwa minum hingga 10g alkohol sehari – setara dengan setengah liter atau segelas kecil anggur – berkontribusi antara 35.400 dan 145.800 kasus secara global pada tahun 2020.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x