Pria di India Tidur 300 Hari dalam Setahun, Ternyata Alami Axis Hypersomnia, Ini Penjelasannya

- 17 Juli 2021, 12:15 WIB
Seorang pria di India tidur selama 300 hari selama setahun
Seorang pria di India tidur selama 300 hari selama setahun /canva.com

PR PANGANDARAN – Seorang pria asal India diketahui tidur selama 300 hari dalam setahun.

Pria India itu diketahui mengalami Axis Hypersomnia yang merupakan gangguan tidur langka.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari World of Buzz, menurut Sleep Foundation, orang dewasa yang sehat membutuhkan 7 hingga 9 jam tidur setiap malam.

Baca Juga: Forum Pimred PRMN Menilai Efektivitas Kebijakan PPKM Darurat Jauh dari Harapan

Tapi itu tidak berlaku untuk pria dari India yang satu ini. Ia tidur 20-25 hari dalam sebulan atau 300 hari setahun. Hal itu disebabkan karena kelainan, sehingga  ia sangat sulit untuk bangun.

Pria India itu diketahui bernama Purkharam yang berusia 42 tahun. Ia  menderita gangguan tidur langka yang dikenal sebagai Axis Hypersomnia.

Dia didiagnosis dengan kelainan langka ini 23 tahun yang lalu, dan itu telah memengaruhi kesehatan dan gaya hidupnya sejak saat itu.

Baca Juga: WHO Sebut Covid-19 Varian Delta Hanya Butuh 15 Detik untuk Menginfeksi Orang

Kondisi medis tersebut bahkan telah mempengaruhi hidupnya hingga anggota keluarganya harus memandikan dan memberinya makan saat ia sedang tidur.

Pria berusia 42 tahun ini hanya bisa menjalankan toko kelontongnya lima hari dalam sebulan.

Bahkan, dikatakan bahwa dia terkadang tertidur saat bekerja.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini 17 Juli: 15 Tahun Tsunami Senyap Pangandaran, Tewaskan 668 Orang dan 65 Lainnya Masih Hilang

Dia biasa tidur selama lebih dari 7 hingga 8 hari setiap kali, tetapi gejalanya memburuk seiring waktu dan dia sekarang diduga tidur selama 20 hingga 25 hari berturut-turut, lapor The India Times.

Apa itu Hipersomnia?

Menjadi kebalikan dari insomnia, hipersomnia dapat menyebabkan seseorang mengalami kantuk di siang hari dan mereka mungkin membutuhkan lebih dari 9-10 jam tidur dalam periode 24 jam.

Mereka dengan kondisi ini juga dapat tidur untuk waktu yang lama di malam hari.

Baca Juga: Adakan Operasi Kemanusiaan, Polres Metro Bekasi Salurkan Bantuan dan Edukasi Prokes Covid-19

Menurut Medical News Today, orang yang menderita gangguan ini mungkin juga mengalami kesulitan bangun, bahkan jika mereka memasang alarm.

Orang yang menderita hipersomnia mungkin memerlukan terapi perilaku serta obat-obatan untuk tetap terjaga.***

Faktanya, tanpa perawatan medis yang tepat, kondisi ini dapat secara signifikan memengaruhi kehidupan sehari-hari dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x