Indonesia Bisa Jadi Episentrum Covid-19 Dunia, Pakar Australia Sebut Negara Perlu Perkuat Pengawasan

- 19 Juli 2021, 06:45 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay

Lebih dari 72.400 orang telah meninggal, menurut catatan resmi. Hanya Inggris – yang memiliki tingkat pengujian yang jauh lebih tinggi – mencatat lebih banyak infeksi baru pada hari Sabtu, 54.674.

“Pusat (pandemi) di Asia sudah ada di Indonesia sekarang, tetapi jika kita memiliki kapasitas pengujian yang lebih besar, kita sudah menjadi episentrum dunia,” kata Dr Dicky Budiman, ahli epidemiologi Indonesia di Universitas Griffith Australia.

Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact Terbaru Senin, 19 Juli 202, Klaim 50.000 Mora Sekarang!

“Kami kehilangan banyak kasus dan kami tidak mengidentifikasi mungkin 80% dari kasus ini di masyarakat … Di Indonesia pengujiannya pasif, tidak aktif. Yang datang ke fasilitas kesehatan adalah yang dites jika menunjukkan gejala, atau juga identitasnya sebagai kontak,” ujarnya.

Indonesia memiliki salah satu sistem pengujian terlemah di dunia, melakukan 55,89 tes untuk setiap 1.000 orang sejak awal pandemi, menurut Our World in Data.

Ini adalah tingkat pengujian yang lebih rendah daripada di India, dengan 318,86 swab per 1.000 orang. Inggris, yang memiliki salah satu tingkat tertinggi, telah melakukan 3.311,03 tes per 1.000 orang.

Baca Juga: Terawang Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini Senin, 19 Juli 2021: Hati-hati Ungkap Isi Hati agar Tak Menyesal!

Sementara Eropa berharap kampanye inokulasi massal akan membantu mengurangi yang terburuk dari varian baru yang lebih agresif, tingkat vaksinasi Asia Tenggara tetap sangat rendah.

 

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah telah memperingatkan tentang "pelebaran kesenjangan vaksin global", dan mendesak negara-negara kaya untuk mempercepat pengiriman vaksin mereka.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah