Berbagai Studi Baru Varian Delta Muncul, Mulai dari CDC AS hingga Ahli dari China

- 4 Agustus 2021, 17:35 WIB
Simak berbagai studi baru soal varian Delta yang muncul, mulai dari CDC AS hingga para ahli dari China.
Simak berbagai studi baru soal varian Delta yang muncul, mulai dari CDC AS hingga para ahli dari China. /Pexels/Edward Jenner

Shane Crotty, seorang ahli virus di La Jolla Institute for Immunology di San Diego, mengatakan indikasi paling jelas bahwa varian Delta dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah berasal dari penelitian di Skotlandia, yang menemukan bahwa varian Delta secara kasar menggandakan risiko rawat inap dibandingkan dengan versi sebelumnya.

Baca Juga: Tiongkok Melaporkan Jumlah Harian Tertinggi Kasus Covid-19 Lokal Sejak Januari 2021

Mayoritas rawat inap dan kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat terjadi pada orang yang belum divaksinasi, bahkan ada bukti bahwa vaksinasi kurang efektif pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, termasuk orang tua.

Untuk individu yang dapat vaksinasi dan dinyatakan sehat, kemungkinannya saat tertular Covid-19, mereka hanya akan mengalami penyakit tanpa gejala atau penyakit ringan, kata Dr. Gregory Poland, pakar penyakit menular di Mayo Clinic.

"Tapi mereka bisa menyebarkannya ke anggota keluarga dan orang lain yang mungkin tidak seberuntung itu," kata Poland. "Kita harus divaksinasi dan diberi masker atau kita akan, untuk keempat kalinya sekarang, menanggung lonjakan lain dan dari itu akan muncul varian yang lebih buruk."

Baca Juga: Sempat Terkena Hoaks, Ibunda Irwansyah Dikabarkan Tutup Usia Tak Lama usai Suami Berpulang

Di sisi lain, di daerah di mana tingkat vaksinasi rendah, sekali lagi membebani petugas kesehatan di garis depan pandemi.

"Ini seperti api, ini bukan api unggun yang membara. Ini adalah api yang menyala-nyala sekarang," kata Dr. Michelle Barron, direktur medis senior pencegahan dan pengendalian infeksi di UCHealth Colorado.

Kemudian, sebuah studi baru dari China menunjukkan bahwa varian Delta bereplikasi lebih cepat dan menghasilkan 1.000 kali lebih banyak virus di dalam tubuh dibandingkan dengan strain asli menyoroti bahaya terbesar dari gelombang baru ini, kata Barron.

"Sulit untuk mengatakan apakah mereka lebih sakit karena varian Delta atau apakah mereka akan lebih sakit lagi," katanya.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah