PR PANGANDARAN - Dengan hampir 200 juta orang diketahui mengidap Covid-19, WHO mengatakan pada Rabu, 4 Agustus 2021 bahwa pihaknya sangat prihatin dengan jumlah tak dikenal yang mungkin masih menderita kondisi long covid.
WHO mendesak orang-orang yang berjuang dengan efek setelah terpapar Covid-19, meskipun telah pulih dari fase akut untuk segera mencari bantuan medis.
Kondisi long covid tetap menjadi salah satu aspek pandemi yang paling misterius, terutama dengan ditemukannya lebih dari 200 gejala dalam sebuah studi baru akhir-akhir ini.
Baca Juga: Ingin Wajah Semakin Glowing? dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Mudah dan Kiat-kiat Khusus
"Sindrom pasca-Covid ini, atau long covid, adalah sesuatu yang sangat dikhawatirkan oleh WHO," Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis Covid-19 badan kesehatan PBB, mengatakan pada konferensi pers, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari AFP.
WHO memastikan bahwa pihaknya memiliki pengakuan atas long covid, kondisi itu sangat nyata karena banyak yang menderita efek jangka panjang usai terpapar Covid-19.
"Kami tidak tahu berapa lama efek ini bertahan dan kami bahkan sedang mengerjakan definisi kasus untuk lebih memahami dan menggambarkan apa sindrom pasca-Covid ini," kata Van Kerkhove.
Baca Juga: Raffi Ahmad Ngaku Didatangi Almarhum Sapri Sebelum Meninggal: Demi Allah Gue Nggak Bohong!
Dia mengatakan WHO sedang bekerja untuk memiliki program rehabilitasi yang lebih baik untuk penderita long covid ditambah penelitian yang lebih luas untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa sindrom itu dan bagaimana hal itu dapat dikelola.
Artikel Rekomendasi