Terancam Hukuman Mati Taliban, Dua Mantan Penerjemah Afghanistan Minta Tolong Diselamatkan

- 9 Agustus 2021, 10:30 WIB
Sebuah kisah putus asa disampaikan oleh dua mantan penerjemah Afghanistan yang terancam hukuman mati Taliban, bahkan minta tolong Inggris.
Sebuah kisah putus asa disampaikan oleh dua mantan penerjemah Afghanistan yang terancam hukuman mati Taliban, bahkan minta tolong Inggris. /REUTERS/Omar Sobhani.

PR PANGANDARAN - Sebuah kisah putus asa disampaikan dari suatu tempat persembunyian, dua mantan penerjemah Afghanistan telah minta tolong Inggris untuk menyelamatkan mereka dari hukuman mati Taliban karena mereka bekerja untuk pasukan Inggris.

Kedua pria yang mantan penerjemah Afghanistan tersebut, bernama "N" dan "W" untuk melindungi identitas mereka, mengatakan permohonan minta tolong untuk diizinkan bermukim di Inggris, tetapi ditolak karena mereka telah dipecat dari pekerjaan penerjemahan, yang disebut melakukan pelanggaran dengan tidak berkomitmen.

Namun begitu, dua mantan penerjemah itu khawatir pada nyawa dan kehidupan keluarga mereka saat Taliban menguasai wilayah menyusul keputusan Amerika Serikat dan sekutunya untuk menarik pasukan.

"Dalam beberapa bulan mendatang, Taliban akan menangkap saya," kata N, duduk di sebuah rumah di kota Afghanistan bersama ketiga anaknya.

Baca Juga: Ayah Dinar Candy Sampai Jatuh Sakit Mendengar Berita Kasus Anaknya: Dia Dengar dari Tetangga

Mereka mengangkat poster dengan kata-kata: "Bantu kami pemerintah Inggris" dan "Inggris amankan kami yang hidup".

"Sesegera mungkin, mereka akan menemukan saya, mereka akan membunuh saya. Mereka akan membantai dan memenggal kepala saya dan keluarga saya," kata pria berusia 35 tahun itu.

"Tolong selamatkan hidup saya, tolong lindungi dari saya. Saya ditinggalkan dan ini jelas."

Melansir Sky News, salah satu mantan penerjemah, W adalah ayah dari empat anak kecil, menyampaikan permohonan lewat tulisan karena situasi keamanan tidak bisa mempertemukan.

Baca Juga: Dijadikan Tersangka, Dinar Candy Merasa Kecewakan Sang Ayah yang Tak Mau Bicara dan Jatuh Sakit

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah