Mengenal Etnis Uighur, Tiga Penduduk Xinjiang Cerita Pengalaman Hidup yang Bantah Tuduhan Pelanggaran HAM

- 11 Agustus 2021, 21:25 WIB
Mengenal Etnis Uighur dari pengakuan tiga penduduk Xinjiang yang cerita pengalaman hidup mereka, yang mana bantah tuduhan pelanggaran HAM.
Mengenal Etnis Uighur dari pengakuan tiga penduduk Xinjiang yang cerita pengalaman hidup mereka, yang mana bantah tuduhan pelanggaran HAM. /Reuters/Thomas Peter

PR PANGANDARAN - Perbincangan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang diduga terjadi di kalangan Etnis Uighur masih berlangsung, sehingga kini beberapa orang penduduk dari Xinjiang, China menggunakan pengalaman pribadi mereka untuk menyanggah kebohongan para politisi dari negara-negara Barat tertentu.

Pada konferensi pers yang diadakan di Urumqi, ibu kota regional Xinjiang, beberapa orang dari kelompok etnis minoritas, Etnis Uighur di wilayah Xinjiang tersebut berbagi cerita dengan mengatakan bahwa kehidupan dan kesehatan mereka telah terlindungi dengan perkembangan pesat masalah kesehatan masyarakat di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satu dari beberapa penduduk Xinjiang adalah Aynur Ablikem, seorang perawat kebidanan di Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak Urumqi, mengatakan pada konferensi bahwa selama sembilan tahun dia bekerja di rumah sakit, dia telah memastikan bahwa pasien dari semua kelompok etnis menerima perawatan yang tepat waktu dan efektif.

Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact 12 Agustus 2021: Dapatkan 4 Northern Apple Stew!

"Dari kelompok etnis mana pun pasien berasal, kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan kesehatan mereka. Saya belum pernah melihat atau mendengar siapa pun mengalami apa yang disebut sterilisasi paksa di rumah sakit saya," katanya.

Kemudian berlanjut ke pengakuan Turgun Emer, seorang dokter berusia 70 tahun di rumah sakit pengobatan Uygur regional Xinjiang, mengatakan bahwa dia telah mempraktikkan pengobatan Uygur selama hampir 50 tahun dan menyaksikan perkembangannya yang luar biasa, yang hanya dimungkinkan dengan investasi besar-besaran di negara itu.

"Investasi besar telah dilakukan untuk melindungi kesehatan orang-orang dari semua kelompok etnis di Xinjiang," katanya.

Baca Juga: Ulang Tahun Bareng Alm. Markis Kido Tiap 11 Agustus, Greysia Polii Kenang: Pasti Pas Salaman Ucapin Bareng!

Sedangkan Rozegul Bekir, seorang petani dari Prefektur Hotan Xinjiang selatan, mengatakan suaminya didiagnosis menderita penyakit jantung katup pada tahun 2019 dan telah pulih setelah perawatan berkat kebijakan yang menguntungkan seperti asuransi kesehatan.

"Tagihan pengobatan suami saya melebihi 110.000 yuan (sekitar 17.000 dolar AS), tetapi kami hanya membayar sedikit lebih dari 1.000 yuan dan sisa biaya diganti," katanya.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: People's Daily


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x