Studi Israel Sebut Dukungan Kesehatan Mental bagi Tenaga Kesehatan Saat Pandemi Sangat Penting, Ini Alasannya

- 13 Agustus 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi Tenaga Kesehatan
Ilustrasi Tenaga Kesehatan /aset prmn/

PR PANGANDARAN – Sebuah studi Israel yang dilakukan di Twitter menemukan bahwa kesehatan mental profesional kesehatan secara signifikan dipengaruhi oleh pandemi Covid-19, kata Universitas Ben Gurion Negev (BGU), rabu lalu.

Berdasarkan hasil penelitian Universitas Ben Gurion Negev, studi menganalisis lebih dari 53.000 tweet dari ratusan akun profesional kesehatan.

Peneliti menemukan pola yang meningkat tentang kesedihan, ketakutan, serta perasaan muak dari profesional kesehatan, serta penurunan sukacita.

Baca Juga: Ahli Epidemiologi UI: Infeksi Akan Terus Naik Turun hingga Presiden Joko Widodo Menuntaskan Periode ke-2

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Jerusalem Post, profesional di bidang kesehatan diketahui terdampak secara mental ketika pandemi Covid-19.

Mereka juga menemukan bahwa sekitar 44% wacana profesional kesehatan di Twitter pada tahun 2020 terkait tentang topik profesional, seperti informasi Covid-19 dan studi kedokteran.

“Tweet profesional kesehatan mengungkapkan ketakutan yang lebih besar sesaat sebelum gelombang pandemi Covid-19 di tahun 2020,” ujar Dokter dari Universitas Gurion Negev, Dr. Rami Puzis dan Dr. Odeya Cohen mengungkapkan.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Episode Terakhir Dibocorkan Produser, Kisah Andin dan Al Akan Begini

Lebih lanjut, profesional di bidang kesehatan diketahui telah mengamati terkait dengan pandemi Covid-19 ini.

“Ini mengindikasikan bahwa banyak profesional kesehatan telah mengamati dan cukup berkualifikasi untuk mengantisipasi perkembangan pandemi,” kata Puzis dan Cohen menambahkan.

Lebih lanjut, penelitian ini mengatakan tentang pentingnya dukungan kesehatan mental bagi profesional di bidang kesehatan.

Baca Juga: Petisi Boikot Ayu Ting Ting Tak Berimbas Apapun, Denny Darko: Akan Hilang!

“Penemuan kami memperingatkan kepada organisasi kesehatan mengenai pentingnya dukungan kesehatan mental untuk membantu memulihkan dampak emosional karena pandemi,” tambahnya.

Sebagai tambahan, Dr. Puzis dan Dr. Cohen, tim peneliti dari Universitas Ben Gurion Negev termasuk, Aviad Elyashar, Ilia Plochotnikov and Idan-Chaim Cohen.

Sejalan dengan penemuan dari Universitas Ben Gurion Negev, sebuah studi yang diterbitkan oleh Universitas Calgary minggu ini menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan krisis global di antara anak dan remaja.

Baca Juga: Streamer Gaming Keliatan Wajah Aslinya Ketika Tampil di TV, Fans Kecewa, BJ Tomato: Maaf Saya Jelek

Pada bulan Mei, perawat kesehatan Israel melakukan protes terhadap keputusan pemerintah yang memotong pembiayaan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Perdana Menteri, Naftali Bennett mengumumkan penambahan dana sebesar Rp11,1 miliar untuk sistem kesehatan pada Rabu lalu.

Lebih lanjut, studi ini didanai oleh gugus tugas Covid-19 Universitas Ben Gurion dan Kementrian Sains dan Teknologi.***

 

Editor: Imas Solihah

Sumber: jpost


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x