PR PANGANDARAN - Presiden AS Joe Biden baru-baru ini mendapat kritik dari pendukung imigran yang mengatakan pengusiran migran di perbatasan AS-Meksiko dan tindakan pencegahan lainnya sebagai kebijakan imigrasi yang lebih kejam dan melanggar hukum.
Lebih lanjut, mereka pun menulis sebuah surat kepada Biden dan pejabat tinggi, lebih dari 100 organisasi mendesak Joe Biden membuang kebijakan imigrasi baru yang membatasi akses suaka kepada migran di perbatasan AS-Meksiko.
Sebagai informasi, Joe Biden dalam kampanye Pilpres AS sempat menjanjikan kebijakan imigrasi yang lebih manusiawi, seolah ingin membalikkan banyak kebijakan restriktif pendahulunya dari Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump.
Namun begitu, Joe Biden justru membuat kebijakan imigrasi yang lebih merugikan AS, dengan membatasi pihak berwenang AS untuk mengusir migran yang tertangkap melintasi perbatasan kembali ke Meksiko.
Bahkan, penangkapan migran di perbatasan telah meningkat ke level tertinggi 20 tahun dalam beberapa bulan terakhir, memicu kritik Partai Republik bahwa keputusan Joe Biden untuk membatalkan beberapa pembatasan Trump telah mendorong lebih banyak orang untuk menyeberang ke Amerika Serikat.
Pada saat yang sama, beberapa Demokrat telah menekan Joe Biden untuk mengakhiri Tittle 42, sementara para pendukung pencari suaka mengatakan tindakan pemerintah bertentangan dengan apa yang dijanjikan Biden dalam kampanye Pilpres AS.
Pemerintah mengatakan pengusiran itu diperlukan untuk menjaga pusat-pusat penahanan AS agar tidak kewalahan selama pandemi Covid-19, yang menurut mereka akan menimbulkan risiko bagi pekerja pemerintah, migran, dan masyarakat.
Juru bicara Gedung Putih Vedant Patel mengatakan pemerintah menunda para pakar kesehatan atas keputusan terkait Tittle 42, yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Artikel Rekomendasi