Kelompok-kelompok itu mendesak Biden untuk tidak mengadopsi kebijakan apa pun yang memaksa para migran untuk menunggu di Meksiko untuk penyelesaian kasus-kasus mereka di AS.
"Tidak diragukan lagi akan menempatkan individu dalam bahaya dan melanggar undang-undang suaka AS," demikian pernyataan kelompok-kelompok pendukung imigran itu.
Baca Juga: Sebut Situasi Afghanistan Sebagai 'Bencana', Mantan Direktur CIA: Kemunduran Keamanan Nasional
Kemudian, Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas mengatakan, AS akan memperluas sistem pendaftaran suaka online dengan harapan para migran akan mendaftar dari jarak jauh, menambahkan bahwa lebih banyak perubahan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Namun begitu, Mayorkas tidak mengatakan pencari suaka mana yang memenuhi syarat untuk menggunakan sistem online.
Pekan lalu, pemerintah mulai menerbangkan beberapa migran Amerika Tengah dan Meksiko yang ditangkap di perbatasan AS-Meksiko ke Meksiko selatan dalam upaya untuk menghalangi pelintas.
Dalam suratnya kepada Biden, kelompok-kelompok itu mengatakan bahwa mereka "sangat prihatin" dengan penerbangan tersebut dan melaporkan bahwa para migran kemudian diangkut dengan bus ke bagian terpencil Guatemala.
Sementara itu, direktur eksekutif Pusat Hukum Imigrasi Nasional yang berbasis di Los Angeles, Marielena Hincapié mengatakan penerbangan itu mengisyaratkan pemerintahan Biden mengambil sikap yang lebih ketat.
Dia mengatakan tampaknya Biden hanya berfokus pada penangkapan dan deportasi dan bukan pada hak-hak pencari suaka.
Artikel Rekomendasi