PR PANGANDARAN – Taliban berjanji untuk melindungi hak-hak perempuan dan kebebasan pers dalam konferensi pers pertama kelompok itu, setelah pengambilalihan yang menakjubkan di Afghanistan.
Taliban diketahui mengatakan akan menghormati hak-hak perempuan di Afghanistan.
Hal itu disampaikan oleh juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid ketika konferensi pers berlangsung di Kabil, Afghaniztan.
Baca Juga: Badan Pengungsi PBB UNHCR Imbau Pencari Suaka Afghanistan Tak Dipaksa Pulang
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Aljazeera, Taliban mengatakan wanita memiliki peran aktif di masyarakat.
“Kami akan mengizinkan perempuan untuk bekerja dan belajar. Kami punya kerangka kerja, tentu saja. Wanita akan sangat aktif di masyarakat tetapi dalam kerangka Islam,” kata Zabihullah Mujahid, juru bicara kelompok itu, pada konferensi pers di Kabul, Selasa.
Menyusul serangan kilat di Afghanistan yang membuat banyak kota jatuh ke tangan kelompok itu dengan perlawanan minimal, Taliban telah berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai lebih moderat daripada ketika memberlakukan aturan brutal pada akhir 1990-an.
Baca Juga: Selain Berpengaruh, 3 Orang Indonesia Ini Ditakuti di Dunia Termasuk oleh Amerika Serikat
Mujahid, yang telah menjadi sosok bayangan selama bertahun-tahun, mengatakan bahwa tidak akan ada diskriminasi terhadap perempuan dan menambahkan bahwa mereka akan bekerja bahu-membahu dengan kami.
Artikel Rekomendasi