AS Siap Akui Pemerintahan Taliban di Afghanistan Jika Syarat Ini Dipenuhi: Hak-hak Dasar Perempuan...

- 17 Agustus 2021, 20:43 WIB
AS siap mengakui pemerintah Taliban di Afghanistan jika syarat ini dipenuhi, berkaitan dengan hak-hak dasar perempuan.
AS siap mengakui pemerintah Taliban di Afghanistan jika syarat ini dipenuhi, berkaitan dengan hak-hak dasar perempuan. /Reuters

PR PANGANDARAN - Amerika Serikat (AS) mengatakan syarat utama untuk mengakui pemerintah Taliban di Afghanistan, yakni Taliban harus menghormati hak-hak perempuan dan menghindari gerakan ekstremis seperti Al-Qaeda.

"Pada akhirnya, ketika sampai pada sikap kami terhadap pemerintah masa depan di Afghanistan, itu (AS mengakui) tergantung pada tindakan pemerintah itu. Itu akan tergantung pada tindakan Taliban," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan soal syarat AS untuk Taliban.

"Pemerintah Afghanistan masa depan yang menjunjung tinggi hak-hak dasar rakyatnya, yang tidak menampung teroris dan yang melindungi hak-hak dasar rakyatnya termasuk hak-hak dasar dasar setengah dari penduduknya, perempuan dan anak perempuannya, itu adalah (syarat) pemerintah kita (AS) akan dapat bekerja dengan mereka (Taliban)," jelasnya.

Baca Juga: AS Sudah Prediksi Taliban Kuasai Afghanistan, Joe Biden: Lebih Cepat dari Perkiraan...

Lebih lanjut, Price mengatakan bahwa negosiator AS di Afghanistan, Zalmay Khalilzad, tetap berada di pangkalan diplomatik Taliban di Qatar.

Bahkan, negosiator AS itu melaporkan para pejabat AS telah melakukan pembicaraan dengan pemberontak Taliban di negara Teluk itu.

Sebagai informasi, Taliban pada Minggu, 15 Agustus 2021 mengambil alih Kabul dengan sangat mudah, menggulingkan pemerintah yang didukung oleh keterlibatan pasukan AS selama dua dekade, tetapi kini telah diakhiri oleh Presiden Joe Biden.

Baca Juga: Henny Rahman Akan Dipoligami Alvin Faiz dalam 2 Tahun Ini? Madam Rifdha Ramal: Mencuat Orang Ketiga

Sementara itu, sejarah menyebutkan Taliban memberlakukan aturan kejam pada perempuan selama pemerintahan 1996-2001 yang diakhiri dengan invasi AS termasuk melarang pendidikan untuk anak perempuan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x