Afganistan sejak itu menjadi pemasok opium ilegal terbesar di dunia, keuntungan yang menurut beberapa ahli dapat membantu Taliban mempertahankan kendali atas negara itu.
Baca Juga: Anang Hermansyah Akui Tersiksa karena Ashanty: Kamu Kenapa Sih?
Pejabat PBB melaporkan bahwa Taliban kemungkinan memperoleh lebih dari $400 juta (£290 juta) dari perdagangan narkoba antara 2018 dan 2019, lapor Reuters, meskipun beberapa ahli membantah hal ini.
Namun demikian, melarang menanam opium akan menimbulkan masalah bagi keuangan Taliban, seperti yang diakui Mujahid selama konferensi persnya.
“Kita perlu mendapat bantuan pendanaan setelah kami akan membawa penanaman (narkoba) opium ke nol lagi,” pungkasnya.***
Artikel Rekomendasi