Inggris Serukan Pemimpin Dunia G7 untuk Berikan Sanksi Terhadap Taliban

- 23 Agustus 2021, 08:15 WIB
Ilustrasi anggota gerilyawan Taliban.
Ilustrasi anggota gerilyawan Taliban. /REUTERS/Stringer.

Banyak yang takut akan kembalinya interpretasi keras hukum Islam yang diberlakukan selama pemerintahan Taliban sebelumnya yang berakhir 20 tahun lalu.

"Sangat penting bahwa komunitas internasional bekerja sama untuk memastikan evakuasi yang aman, mencegah krisis kemanusiaan dan mendukung rakyat Afghanistan untuk mengamankan keuntungan dari 20 tahun terakhir," kata Johnson di Twitter pada hari Minggu, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

Baca Juga: Kode Redeem CODM 'Call of Duty Mobile' Resmi dari Garena Edisi 23 Agustus 2021, Berikut Cara Klaimnya!

Sanksi terhadap Taliban tidak mungkin diterapkan segera, kata seorang diplomat Barat. Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab pertama kali mengangkat kemungkinan sanksi untuk menekan Taliban pekan lalu.

Biden, yang mendapat kecaman di dalam dan luar negeri karena penanganan penarikan pasukan AS dari Afghanistan, pekan lalu mengatakan para pemimpin G7 akan melakukan pendekatan bersama terhadap Taliban, dan telah mengadakan pembicaraan bilateral dengan Johnson, Kanselir Jerman Angela Merkel, Prancis.

Presiden Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi.

Pada hari Minggu, Biden mengatakan militer AS sedang mendiskusikan kemungkinan perpanjangan tenggat waktu 31 Agustus untuk penarikan pasukan AS, tetapi berharap itu tidak perlu.

Baca Juga: Ramalan 12 Zodiak 23 Agustus 2021: Aries Waktu yang Menyenangkan Hari Ini

Dia mengatakan Washington akan mempertimbangkan perpanjangan jika diminta oleh sekutu G7, tetapi bekerja sama dengan negara-negara itu dan lainnya untuk membantu mengevakuasi warganya.

Militer AS sebelumnya pada hari Minggu mengatakan telah memerintahkan pesawat komersial untuk membantu mengangkut orang-orang yang telah dievakuasi dari Afghanistan.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah