Iran Cabut Pembatasan Covid-19, Angka Kematian Harian Sentuh Rekor Tertinggi

- 23 Agustus 2021, 09:40 WIB
Ilustrasi Covid-19. Sydney Australia mencatat hari paling mematikan imbas pandemi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. Sydney Australia mencatat hari paling mematikan imbas pandemi Covid-19. /Pixabay/Tumisu/

PR PANGANDARAN - Kementerian Kesehatan Iran telah melaporkan lebih dari 680 kematian harian akibat Covid-19 untuk pertama kalinya, ketika pembatasan nasional untuk menahan penyebaran virus dicabut.

Kementerian KEsehatan Iran mengatakan pada Minggu, kematian sebanyak 684 orang dalam 24 jam terakhir menjadikan jumlah total kematian akibat Covid-19 menjadi 102.038.

Iran juga mencatat 36.419 infeksi baru Covid-19, meningkatkan total infeksi sejak pandemi Covid-19 dimulai menjadi 4.677.114.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Agustus 2021: Nino Balas Dendam ke Elsa dan Merencanakan Pernikahan dengan Catherine

Para pejabat kesehatan Iran telah mengakui bahwa angka-angka kementerian mengecilkan jumlah korban sebenarnya tetapi bahkan mereka menjadikan Iran negara Timur Tengah yang paling parah dilanda.

Pekan lalu Iran memperketat pembatasan untuk menahan penyebaran Covid-19.

Langkah-langkah pembatasan enam hari yang berakhir pada hari Sabtu termasuk penutupan gedung-gedung pemerintah, bank dan toko-toko yang tidak penting.

Larangan nasional perjalanan mobil pribadi antar provinsi tetap berlaku hingga 27 Agustus.

Baca Juga: Inggris Serukan Pemimpin Dunia G7 untuk Berikan Sanksi Terhadap Taliban

Di Tajrish Bazaar, Teheran, ada perasaan campur aduk tentang pencabutan pembatasan.

“Hari ini saya pergi dan mendapatkan vaksin (Covid-19) saya dan datang berbelanja, karena saya sangat lelah secara mental sehingga saya tidak bisa lagi tinggal di rumah,” kata seorang wanita setempat, Shamsisadat, kepada AFP.

Namun Salman, seorang penjual, mengatakan bahwa meskipun pasar ditutup selama enam hari, pihak berwenang tidak memberlakukan larangan pertemuan publik. 'Dengan pasar ditutup, orang-orang melakukan perjalanan' dari satu provinsi ke provinsi lain dan berinteraksi, katanya.

Baca Juga: Kode Redeem FF 'Free Fire' Resmi dari Garena, Dapatkan Hadiah Spesial Edisi 23 Agustus 2021

Peraturan yang lebih ketat itu bertepatan dengan peringatan hari Kamis Asyura, yang menandai wafatnya Imam Husein pada tahun 680.

Selama Asyura, jamaah memenuhi masjid dan mengambil bagian dalam prosesi untuk meratapi tokoh agama tercinta mereka tewas dalam pertempuran di Irak.

Kematian Hussein adalah momen yang menentukan dalam perpecahan antara Muslim Sunni dan Syiah.

Pembatasan tidak berlaku untuk prosesi berkabung di udara terbuka.

Baca Juga: Kisah Penyogokan Asian Games 2006, Taufik Hidayat Emosi Sebelum Kalahkan Lee Chong Wei: Gua yang Bayar!

Pihak berwenang telah berulang kali menyalahkan meningkatnya jumlah Covid pada "perjalanan yang tidak perlu" dan warga yang melanggar protokol kesehatan.

Juru bicara kementerian kesehatan Sima Sadat Lari pada hari Minggu mengeluhkan kepatuhan protokol kesehatan yang 'sangat rendah' bahkan ketika pembatasan diberlakukan.

Iran telah menghindari penerapan penguncian penuh pada populasinya yang berjumlah 83 juta, alih-alih menggunakan langkah-langkah sedikit demi sedikit seperti larangan perjalanan sementara dan penutupan bisnis.

Sejak akhir Juni, negara itu telah mengalami apa yang disebut para pejabat sebagai 'gelombang kelima' infeksi yang sebagian besar disalahkan pada penyebaran varian Delta.

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Mobile Edisi 23 Agustus 2021: Dapatkan Spesial Hari Ini!

Kematian dan infeksi harian telah mencapai rekor tertinggi beberapa kali bulan ini.

Sementara itu, pada Minggu juru bicara satuan tugas virus corona Alireza Raisi mengatakan Iran akan mempercepat upaya vaksinasinya. Dia mengatakan negara itu akan mengimpor 30 juta dosis vaksin pada akhir September dan 30 juta lagi pada 21 November.

Iran mulai menawarkan suntikan pada Februari tetapi upaya vaksinasi telah berkembang lebih lambat dari yang direncanakan pihak berwenang. Terdesak oleh sanksi AS yang mempersulit pengiriman uang ke luar negeri, Iran mengatakan telah berjuang untuk mengimpor vaksin.

Lebih dari 16,7 juta orang telah diberi dosis vaksin pertama, tetapi hanya 5,8 juta yang menerima vaksin kedua, kata kementerian kesehatan, Minggu.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah