Tolak Vaksin, Perawat AS Meninggal Bersama Anak yang Dikandungnya

- 25 Agustus 2021, 14:00 WIB
Seorang perawat AS meninggal bersama anak yang dikandungnya, ternyata penyebabnya karena menolak vaksinasi.
Seorang perawat AS meninggal bersama anak yang dikandungnya, ternyata penyebabnya karena menolak vaksinasi. /PIXABAY/fernandozhiminaicela/

PR PANGANDARAN – Seorang perawat asal Alabama, Amerika Serikat (AS) yang sedang hamil berusia 32 tahun dan anaknya yang belum lahir meninggal karena Covid-19.

Lebih lanjut, perawat asal AS itu diketahui meninggal usai menolak vaksinasi Covid-19.

Akibatnya perawat asal AS itu meninggal bersama bayinya yang belum lahir, usai keadaannya memburuk.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari New York Post, perawat asal AS itu diketahui bernama Haley Mulkey Richardson.

Baca Juga: Lirik Lagu Skate - Bruno Mars, Anderson Paak, dan Silk Sonic dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Ia bekerja di unit persalinan dan melahirkan di rumah sakit Pensacola, Amerika Serikat dan tertular Covid-19 sekitar tiga minggu sebelum kematiannya.

Richardson diketahui sempat  dipindahkan ke ICU setelah gejalanya memburuk.

"Setelah sekitar tiga atau empat hari di rumah sakit, (dokter kandungan) mengatakan kepadanya bahwa dia akan kehilangan bayinya," kata teman keluarga Jason Whatley.

"Dan dia terus menjadi lebih buruk dan lebih buruk," sambungnya.

Baca Juga: Ilmuwan WHO Salahkan 'Politik Tak Punya Tempat' saat Meneliti Asal-usul Covid-19

Lebih lanjut, keadaan itu semakin membuat kondisi Richardson memburuk.

“Pada titik tertentu, mereka mengatakan kepadanya bahwa kami harus mulai memperlakukan Richardson seolah-olah tidak memiliki anak. Kami harus melakukan apa yang kami bisa, karena bayi itu tidak akan selamat,” ujarnya.

Julie Mulkey, ibu Richardson, mengatakan putrinya menolak untuk divaksinasi meskipun rumah sakit tempat dia bekerja telah memintanya.

Baca Juga: Pria ini Tewas Beberapa Jam Sebelum Pernikahan, Mempelai Wanita: Aku Cinta Padamu Selamanya

Diketahui Richardson menolak mendapatkan vaksin karena takut menyebabkan reaksi anafilaksis atau shock.

"Haley pernah mengalami reaksi anafilaksis di masa lalu," kata Mulkey.

“Jadi karena alasan itu, dia merasa itu tidak aman untuknya,” sambungnya.

Sementara itu, CDC (Center for Disease Control and Prevention)  telah mendesak semua wanita hamil untuk mendapatkan vaksin, termasuk ibu hamil yang tidak memiliki risiko terkena penyakit parah dan komplikasi kehamilan seperti keguguran dan lahir mati.

Baca Juga: Wanita di Malaysia Pamer Belum Divaksin Pergi Leluasa, Akhirnya Malah Jadi Begini

Seorang dokter setempat mengatakan kepada outlet itu bahwa laporan yang menghubungkan vaksin Covid-19 dengan infertilitas tidak berdasar.

“Klaim yang mengaitkan vaksin Covid-19 dengan infertilitas tidak berdasar dan tidak memiliki bukti ilmiah yang mendukungnya,” kata Ketua Departemen Sampel, Obstetri dan Ginekologi Dr. Karen Leigh di Rumah Sakit Wanita & Anak Huntsville, dilaporkan.

Diketahui Alabama memiliki tingkat vaksinasi terendah di AS, dengan kurang dari 37 persen populasi sepenuhnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah