Beda dengan Australia, Inggris Lanjutkan Evakuasi di Afghanistan Meski Ada Serangan di Bandara

- 27 Agustus 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi. Inggris tetap melanjutkan evakuasi di Afghanistan meski ada serangan di bandara Kabul, berbeda dengan Australia.
Ilustrasi. Inggris tetap melanjutkan evakuasi di Afghanistan meski ada serangan di bandara Kabul, berbeda dengan Australia. /Korps Marinir AS Isaiah Campbell via Reuters

PR PANGANDARAN - Diberitakan sebelumnya, Australia mengakhiri penerbangan evakuasi dari Afghanistan setelah adanya bom bunuh diri di Kabul.

Berbeda dengan Australia, justru Inggris tetap melanjutkan operasi evakuasi di Afghanistan walaupun ada serangan berbahaya.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan pemerintahnya akan melanjutkan operasi evakuasi di Afghanistan bahkan setelah tiga serangan mematikan menghantam gerbang padat bandara Kabul pada Kamis, 25 Agustus 2021.

Baca Juga: Berharap Ariel Noah Hadir di Ulang Tahunnya, Luna Maya Lakukan Ini hingga Buat Ayu Dewi Kaget

“Kami dapat melanjutkan program dengan cara yang telah kami jalankan sesuai dengan jadwal yang kami dapatkan dan itulah yang akan kami lakukan,” kata Johnson, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari India Today, Jumat, 27 Agustus 2021.

Diketahui, pelaku bom bunuh diri menyerang gerbang padat bandara Kabul, menewaskan sedikitnya 13 orang, dan melukai puluhan lainnya pada Kamis.

Setelah Johnson memimpin pertemuan tanggap darurat tentang situasi di Afghanistan, dia mengatakan pengangkutan udara Inggris akan terus 'dilakukan sampai saat-saat terakhir'.

Baca Juga: Ayu Ting Ting ‘Murka’ ke Andre Taulany: Saya Nggak Mau Digantiin!

Pertumpahan darah di antara warga sipil yang putus asa dan berharap untuk melarikan diri membuat hari-hari terakhir pengangkutan udara bagi warga itu pun menjadi kacau.

Johnson mengatakan bahwa militer telah mempersiapkan evakuasi selama berbulan-bulan dan menyadari ancaman keamanan.

"Akan selalu ada kerentanan terhadap terorisme dan serangan teroris oportunistik. Kami mengutuk mereka, saya pikir mereka tercela, tetapi saya khawatir mereka adalah sesuatu yang harus kami persiapkan," tuturnya.

Baca Juga: 7 Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya dapat Menghilangkan Ketombe

Johnson memberikan penghormatan kepada warga Afghanistan dan anggota militer AS yang tewas. Sedikitnya empat personel militer AS tewas dalam ledakan di bandara tersebut.

"Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada Amerika Serikat dan rakyat Afghanistan," ujarnya.

Johnson tidak mau mengomentari siapa yang dicurigai pemerintah sebagai pihak yang berada di balik serangan tersebut.

Baca Juga: Cuplikan Drakor Lovers of the Red Sky Terbaru Hadirkan Kisah Rumit Kim Yoo Jung dan Ahn Hyo Seop

Perdana Menteri Inggris itu mengatakan bahwa sementara beberapa warga Afghanistan yang memenuhi syarat untuk mencapai Inggris tidak akan dievakuasi sebelum pengangkutan udara selesai.

Pemerintah Inggris, kata Johnson, akan menekan Taliban untuk membiarkan warga itu pergi nanti.

"Kami juga sepenuhnya berharap bahwa mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan setelah fase satu ini diizinkan pergi oleh Taliban," ungkap Johnson.

"Kami akan menggunakan semua pengaruh yang dapat kami bawa -politik atau ekonomi atau diplomatik seperti yang kami katakan di G7- untuk mendorong otoritas baru di Afghanistan melakukan hal itu," tuturnya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: India Today


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x