PR PANGANDARAN - Taliban saat ini meresmikan bahwa wanita di Afghanistan tidak perlu bekerja karena alasan keamanan.
Juru Bicara Taliban Zabiullah Mujahid berkata pada konferensi pers Selasa, 24 Agustus 2021 perempuan tidak diizinkan bekerja demi keamanan mereka sendiri.
Berkaitan dengan meminta wanita tidak perlu bekerja, Taliban akan berusaha meyakinkan berbagai pengamat Internasional untuk mereka lebih toleran tentang keamanan hak-hak wanita Afghanistan.
Baca Juga: Pemerintah dan DPR Segera Sahkan RUU AAEC, untuk Pastikan Keamanan Transaksi Elektronik
Menurut Mujahid tindakan tersebut akan terus diterapkan karena Taliban akan berubah.
"Untuk saat ini, kami meminta mereka untuk tinggal di rumah sampai situasinya normal, sekarang ini adalah situasi militer,"katanya.
Saat Taliban berkuasa pada tahun 1996 dan 2001 kebijakanya menyuruh untuk perempuan tidak bekerja dan memaksa untuk menutupi seluruh tubuh mereka.
Arahan itu datang setelah Bank Dunia menghentikan aliran dana di Afghanistan dengan alasan kekhawatiran terhadap keselamatan perempuan.
PBB menyerukan tentang penyelidikan dan transparansi atas laporan pelanggaran HAM sejak Afghanistan dikuasai Taliban.
Juru Bicara Bank Dunia Marcela Sanchez-Bender prihatin dengan situasi di Afghanistan dan kondisi perempuan di sana.
"Sangat prihatin dengan situasi di Afghanistan dan dampaknya terhadap prospek pembangunan negara itu, terutama bagi perempuan," ujarnya.
Direktur Human Righs Watch John Fisher menyebut bahwa PBB gagal menciptakan badan pelindung HAM yang kuat dan memenuhi tanggung jawab untuk melindungi rakyat Afghanistan.
“[Resolusi] adalah tamparan di wajah para pembela hak asasi manusia Afghanistan dan aktivis hak-hak perempuan yang menyaksikan dengan ngeri ketika aturan hukum runtuh di sekitar mereka,” katanya.***
Artikel Rekomendasi