Biden Yakin Tiongkok Simpan Informasi 'Kritis' Soal Asal-usul Covid-19: Sampai Hari Ini, RRC Terus Menolak

- 28 Agustus 2021, 16:30 WIB
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Tiongkok menahan informasi kritis atau penting soal asal-usul Covid-19.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Tiongkok menahan informasi kritis atau penting soal asal-usul Covid-19. /REUTERS/Jonathan Ernst

PR PANGANDARAN - Presiden AS Joe Biden pada Jumat, 27 Agustus 2021 mengatakan bahwa Tiongkok menahan informasi kritis atau penting soal asal-usul Covid-19.

Menurut Biden, Tiongkok menahan informasi itu setelah komunitas intelijen AS mengatakan tidak percaya Covid-19 adalah senjata biologis, tapi tetap terpecah tentang apakah virus Corona itu lolos dari laboratorium di Wuhan.

Amerika Serikat, bagaimanapun, tidak percaya para pejabat Tiongkok memiliki pengetahuan sebelumnya tentang virus sebelum wabah awal pandemi Covid-19 yang kini telah merenggut 4,5 juta nyawa, menurut ringkasan laporan intelijen yang ditunggu-tunggu.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Optimis Capai Target 95,87 Persen untuk Realisasi Anggaran 2021 hingga Akhir Tahun

"Informasi penting tentang asal mula pandemi ini ada di Republik Rakyat China (RRC), namun sejak awal, pejabat pemerintah di Tiongkok telah bekerja untuk mencegah penyelidik internasional dan anggota komunitas kesehatan masyarakat global mengaksesnya," kata Biden, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari AFP.

"Sampai hari ini, RRC terus menolak seruan untuk transparansi dan menahan informasi, bahkan ketika jumlah korban pandemi ini terus meningkat," ungkapnya.

Intelijen AS telah mengesampingkan bahwa virus corona dikembangkan sebagai senjata dan sebagian besar lembaga menilai dengan "keyakinan rendah" itu tidak direkayasa secara genetik.

Baca Juga: Lirik Lagu Fine Line - Harry Styles Lengkap Terjemahan Bahasa Indonesia

Tetapi komunitas tetap terbagi pada asal-usul patogen, dengan empat lembaga dan Dewan Intelijen Nasional menilai mendukung paparan alami terhadap hewan sebagai penjelasan yang mungkin dan satu lembaga mendukung teori kebocoran laboratorium.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: AFP


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x