PR PANGANDARAN - Proses penerbangan terakhir militer Inggris meninggalkan Kabul dilakukan pada Sabtu malam, setelah melakukan evakuasi lebih dari 15.000 orang dalam dua minggu sejak Taliban menguasai Afghanistan.
Adapun penerbangan terakhir tersebut sekaligus mengakhiri hampir 20 tahun kehadiran militer Inggris di negara itu.
"(Proses) penerbangan terakhir yang membawa personel Angkatan Bersenjata Inggris telah meninggalkan Kabul," kata Kementerian Pertahanan Inggris dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.
Inggris pada hari Jumat, 27 Agustus 2021, mengatakan misi evakuasinya akan berakhir dalam beberapa jam.
Ditambah militernya tidak akan dapat menerbangkan warga Afghanistan yang memenuhi syarat untuk pemukiman kembali yang belum memasuki bandara Kabul.
"Kita harus bangga dengan angkatan bersenjata kita, menyambut mereka yang datang untuk kehidupan yang lebih baik dan sedih untuk mereka yang ditinggalkan," kata Menteri Pertahanan Ben Wallace setelah penerbangan terakhir Inggris.
Inggris berada di pihak Washington sejak awal invasi pimpinan Amerika Serikat ke Afghanistan yang menggulingkan Taliban yang saat itu berkuasa sebagai hukuman karena menyembunyikan militan al Qaeda di balik serangan 11 September 2001.
Lebih dari 450 personel angkatan bersenjata Inggris tewas selama dua dekade penempatan di negara itu.
Artikel Rekomendasi