Serangan udara AS terjadi setelah seorang pembom bunuh diri dari kelompok Negara Islam pada hari Kamis menargetkan pasukan AS yang menghentikan kerumunan besar orang memasuki bandara Kabul.
Tercatat sekitar 114.000 orang telah dievakuasi sejak 15 Agustus 2021, ketika Taliban kembali berkuasa.
Lebih dari 100 orang tewas dalam serangan itu, termasuk 13 personel layanan AS.
Biden melakukan perjalanan hari Minggu ke pangkalan angkatan udara di Delaware untuk menghadiri ritual pemindahan jenazah mereka.
Baca Juga: Resep Omelet Nasi, Hidangan Istimewa untuk Disajikan di Tanggal Tua
Serangan dan ancaman teror telah memperlambat pengangkutan udara menjelang tenggat waktu evakuasi Biden yang berakhir pada Selasa, 31 Agustus 2021.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa sekitar 300 orang Amerika yang masih berada di Afghanistan berusaha untuk meninggalkan negara itu.
"Mereka tidak akan terjebak di Afghanistan," kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan di jaringan Fox, menambahkan bahwa AS memiliki mekanisme untuk mengeluarkan mereka.
Pentagon mengatakan bahwa serangan pesawat tak berawak pembalasan telah menewaskan dua jihad "tingkat tinggi" IS di Afghanistan timur, tetapi Biden memperingatkan serangan yang lebih dekat dari kelompok itu.
Baca Juga: Salah Grammar, Menteri Pendidikan Malaysia Diduga Gunakan Google Translate
Artikel Rekomendasi