Kim Jong Un Tolak Bantuan Vaksin, Korea Utara Lawan Covid-19 dengan Cara Ini

- 4 September 2021, 09:50 WIB
Presiden Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan kehilangan berat badan sebanyak 20 kilogram dan membuat publik khawatir.
Presiden Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan kehilangan berat badan sebanyak 20 kilogram dan membuat publik khawatir. /Reuters

PR PANGANDARAN - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un baru-baru ini dikabarkan menolak bantuan vaksin dari beberapa negara.

Kim Jong Un memerintahkan para pejabat untuk melakukan kampanye pencegahan pandemi Covid-19 yang lebih keras dengan cara sendiri.

Hal itu dilakukan Kim Jong Un setelah menolak beberapa vaksin Covid-19 asing yang ditawarkan melalui program imunisasi yang didukung PBB.

Baca Juga: Zaskia Adya Mecca Berduka, Wahyu Hidayat Penulis Naskah 'Lorong Waktu' Meninggal Dunia

"Para pejabat harus mengingat bahwa pengetatan pencegahan epidemi adalah tugas yang sangat penting yang tidak boleh dilonggarkan bahkan untuk sesaat,” ucap Kim Jong Un, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Globe and Mail, Sabtu, 4 September 2021.

Kim Jong Un juga menekankan perlunya sarana material dan teknis untuk pencegahan Covid-19 dan meningkatkan kualifikasi petugas kesehatan.

Sebelumnya, Kim Jong Un meminta warga Korea Utara untuk bersiap menghadapi pembatasan Covid-19 yang berkepanjangan.

Baca Juga: Saipul Jamil Pernah Ancam Angga Wijaya, Dewi Perssik Kena Imbas: Kalo Udah Tersakiti, Aku Gak Akan...

Hal itu menunjukkan bahwa perbatasan negara akan tetap ditutup walaupun kondisi ekonomi dan makanan memburuk.

Sejak awal pandemi, Korea Utara telah menggunakan karantina yang ketat dan penutupan perbatasan untuk mencegah wabah.

UNICEF sebelumnya menyediakan dan mengirimkan vaksin dalam program distribusi COVAX.

Baca Juga: Lirik Lagu Savior - Lee Hi Feat B.I dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Korea Utara mengusulkan jatah sekitar 3 juta dosis Sinovac dikirim ke negara-negara yang terkena dampak parah sebagai gantinya.

Korea Utara juga dijadwalkan untuk menerima vaksin AstraZeneca melalui COVAX, tetapi pengirimannya telah tertunda.

Menurut UNICEF, kementerian kesehatan Korea Utara masih mengatakan akan terus berkomunikasi dengan COVAX mengenai vaksin selanjutnya.

Baca Juga: Terupdate Kode Redeem PUBG Mobile Spesial untuk Hari Ini 4 September 2021, Dapatkan Corn Suit!

Korea Utara dipercaya menginginkan vaksin lain, sambil mempertanyakan efektivitas Sinovac dan pembekuan darah langka yang terlihat pada beberapa penerima vaksin AstraZeneca.

1,9 juta dosis AstraZeneca yang sebelumnya dialokasikan akan cukup untuk vaksinasi 950.000 orang.

Tercatat hanya sekitar 7,3 persen dari 26 juta penduduk Korea Utara, artinya Korea Utara masih membutuhkan lebih banyak vaksin untuk penduduknya.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Globe and Mail


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x