Pemimpin Oposisi Afghanistan Ahmad Massoud: Untuk Mencapai Perdamaian, NRFA Siap Hentikan Pertempuran

- 6 September 2021, 09:00 WIB
Pemimpin Anti-Taliban, Ahmad Massoud bersumpah tak akan menyerah.
Pemimpin Anti-Taliban, Ahmad Massoud bersumpah tak akan menyerah. /REUTERS/Mohammad Ismail.

Pada Minggu 5 September 2021, NRFA mengkonfirmasi bahwa juru bicara utama mereka Fahmi Dashti telah tewas siang hari itu.

Dashti selamat dari serangan bunuh diri yang menewaskan ayah Massoud yaitu Ahmad Shah Massoud pada 9 September 2001, hanya beberapa hari sebelum serangan 11 September di Amerika Serikat.

Baca Juga: Dugaan Ikatan Cinta 6 September 2021: Nyawa Mama Rosa Terancam karena Teror, Aldebaran Perketat Pengawasan

Dia telah menjadi salah satu sumber utama pembaruan dari daerah itu ketika Taliban menekan pasukan oposisi dan mengeluarkan serangkaian pernyataan menantang di twitter serta bersumpah bahwa perlawanan akan terus berlanjut.

Dilansir dari Channel News Asia Massoud memimpin pasukan yang terdiri dari sisa-sisa tentara reguler Afghanistan dan unit pasukan khusus serta pasukan milisi lokal, menyerukan penyelesaian yang dinegosiasikan dengan Taliban sebelum pertempuran pecah sekitar seminggu yang lalu.

Beberapa upaya pembicaraan diadakan tetapi akhirnya gagal, dengan masing-masing-masing pihak saling menyalahkan atas kegagalan mereka.

Baca Juga: Klaim Kode Redeem FF 'Free Fire' Resmi dari Garena Edisi 6 September 2021, Berikut Cara Klaimnya!

Bilal Karimi selaku juru bicara Taliban mengatakan sebelumnya pada minggu 5 September 2021, bahwa pasukan mereka telah berhasil masuk ke ibu kota provinsi, Bazarak dan telah mendapatkan sejumlah senjata serta amunisi.

Panjshir merupakan sebuah lembah pegunungan terjal yang masih dipenuhi puing-puing tank Soviet yang dihancurkan selama perang panjang pada 1980-an untuk menghancurkan keberadaan Soviet yang sangat sulit digulingkan pada masa itu.

Dibawa Ahmad Shah Massoud, wilayah tersebut telah lama menolak kontrol dengan tentara Soviet yang menyerang dan oleh pemerintahan Taliban yang sebelumnya dari tahun 1996 hingga 2001.

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: Facebook CNA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah